Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Mencicil kredit liburan

Universitas atmajaya yogyakarta mengisi liburan a- khir semester genap 1990/1991 dengan kuliah sisi- pan. tidak semua mata kuliah ditawarkan. sesuai dengan pp 30/1990, libur 2 bulan hanya tahun ini.

20 Juli 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Universitas Atma Jaya Yogya mengisi liburan panjang -- hanya terjadi tahun ini -- dengan kuliah sisipan. Perguruan tinggi lain tak tahu? LIBUR semester belum usai. Tapi, kampus Universitas Atma Jaya Yogyakarta tetap ramai. Jajaran sepeda motor dan mobil tampak memenuhi halaman kampus Fakultas Ekonomi dan Hukum. Ruang kuliah pun, seperti hari biasa, penuh mahasiswa. Sesekali terdengar gelak tawa. Mereka bukannya sedang bercanda atau bersenda-gurau. Para mahasiswa itu mendengarkan lelucon dosen yang sengaja mengusir rasa bosan dan kantuk. Memang, pada musim liburan akhir semester genap 1990/91, pertengahan Juni-Agustus ini, Universitas Atma Jaya tetap melaksanakan kuliah. Dengan kuliah sisipan itu, para mahasiswa bisa memilih paling banyak 10 SKS (satuan kredit semester) atau tiga mata kuliah. Tiap mata kuliah yang bernilai dua SKS, dalam semester normal, diadakan 16 kali kuliah, masing-masing 100 menit seminggu. Dalam kuliah sisipan selama empat pekan itu, tiap minggu diselenggarakan dua kali tatap muka antara dosen dan mahasiswa. Artinya, dua bulan liburan, pas untuk menggantikan kuliah reguler dengan frekuensi tatap muka lebih kerap. "Daripada mereka menganggur semasa libur, lebih baik ikut kuliah sisipan," kata rektornya, Silvester Antonius Kodhi. Mahasiswa ternyata bersemangat menyambut tawaran untuk " mencicil" SKS selama liburan. Tak kurang dari 2/3 mahasiswa -- seluruhnya 6.000 orang -- di lima fakultas hadir dalam kuliah sisipan itu. Tentu saja tak semua mata kuliah ditawarkan. "Mata kuliah yang tak bisa diselesaikan dalam dua bulan ini tidak ditawarkan," kata Kodhi. Misalnya saja mata kuliah "Operation Research" untuk Fakultas Ekonomi, yang mensyaratkan tugas penelitian atau mata kuliah yang memerlukan praktek lapangan, seperti "Jalan Raya I" dari Fakultas Teknik. Untuk ikut kuliah sisipan ini, setiap mahasiswa harus membayar Rp 10.000 per mata kuliah, sama seperti keadaan normal. Peserta untuk setiap mata kuliah pun ditetapkan paling sedikit 25 orang. Maksudnya, agar biaya untuk honor dosen listrik, dan lain-lain bisa ditutup dengan uang kuliah. "Kelas yang jumlah pesertanya kurang dari 25 dibatalkan," kata Kodhi. Mata kuliah yang diberikan selama liburan sekitar 100 buah. Paling banyak Fakultas Ekonomi 29 buah, Hukum 23, dan Teknik Sipil 25. Untuk itu, dosen tetap yang mata kuliahnya "laku" dipanggil untuk mengajar. Bagi mahasiswa, kuliah selama liburan itu sangat bermanfaat. Kecuali bisa segera melunasi jumlah SKS yang harus ditempuhnya, sebagian mereka juga ingin mengatrol nilai atau indeks prestasinya. "Dengan adanya kuliah sisipan ini saya bisa mengulang mata kuliah yang nilainya jelek," kata Galih dari Fakultas Teknik Sipil. Sayang, kuliah sisipan itu hanya akan berlangsung tahun ini. Menurut Ketua Kopertis Wilayah V Yogyakarta, Sutojo Tjok- rodihardjo, libur panjang dua bulan hanya terjadi pada akhir tahun ajaran 1990/91. Sesuai dengan PP 30/1990 tentang Pendidikan Tinggi, semester gasal baru dibuka 1 September nanti. Karena itu, Kopertis Wilayah V mengizinkan Universitas Atma Jaya Yogya mengisi liburan panjang itu dengan kuliah sisipan. Universitas Atma Jaya Yogya mungkin tak sendirian menyelenggarakan kuliah sisipan. Ada perguruan tinggi lain yang menyebutnya dengan kuliah semester pendek atau nama lainnya. Sayang, tak semua perguruan tinggi sadar untuk mengisi libur "paling panjang" yang hanya terjadi kali ini dengan kegiatan akademis. "Kalau saja para rektor betul-betul membaca PP/30 itu, mereka pasti tahu bahwa kuliah sisipan hanya dapat dilakukan tahun ini," katanya. Liston P. Siregar (Jakarta)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus