Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera atau PKS menyatakan Ahmad Heryawan alias Aher masih berpeluang menjadi calon presiden atau calon wakil presiden meski sudah terdaftar sebagai bakal calon legislator ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Proses untuk Pilpres bisa dikerjakan lebih dulu daripada penetapan bakal caleg, berkasnya bisa ditarik," kata Sekretaris Jenderal PKS Mustafa Kamal di kantornya, Jakarta, Senin, 23 Juli 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aher sudah terdaftar sebagai caleg Kabupaten Bandung. Istri Aher, Netty juga menjadi caleg PKS yang akan bertarung untuk daerah Cirebon dan Indramayu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca:
Kader Ingin PKS Umumkan Capres dan Cawapres 2019 Akhir Juli
Gerindra Optimistis PKS Tetap Komitmen ...
Aher adalah salah satu dari sembilan nama calon presiden dan calon wakil presiden yang dipilih Majelis Syuro PKS. Mantan gubernur Jawa Barat itu disebut-sebut sebagai salah satu calon wakil presiden atau cawapres unggulan dari PKS. Di berbagai survei, namanya tercatat memiliki elektabilitas tinggi sebagai cawapres.
Aher dikabarkan akan menjadi cawapres Prabowo Subianto. Namun Mustafa menyatakan belum ada kesepakatan soal kader PKS yang akan terpilih jadi capres ataupun cawapres.
PKS, kata Mustafa, masih menjalin komunikasi dengan sejumlah partai antara lain Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan PAN.
Menurut Mustafa, komunikasi akan terus berjalan hingga ada partai yang bersedia menjadikan kader PKS calon pemimpin. "Kami ingin membangun mitra koalisi yang menjamin kader PKS bisa menjadi calon presiden atau calon wakil presiden."