Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Prabowo terlihat menyopiri Erick Thohir bersama Presiden Jokowi dan istrinya, Iriana, yang ada di bangku belakang mobil Maung Pindad.
Kunjungan tersebut bisa disebut sebagai kode halus ala Pakde atau Jokowi.
Jika keputusan yang diambil Prabowo berduet dengan Erick, sudah pasti Muhaimin akan hengkang.
JAKARTA – Partai Amanat Nasional (PAN) yakin Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto bakal menerima Erick Thohir untuk mendampinginya dalam kontestasi pemilihan presiden 2024. Sinyal tersebut terlihat dari kebersamaan Menteri Pertahanan serta Menteri BUMN itu mengendarai mobil Maung Pindad saat mengunjungi PT Pindad di Malang, Jawa Timur, pada Senin, 14 Juli lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, mengatakan foto dan video saat kunjungan bersama dua menteri kabinet Presiden Joko Widodo itu bisa dibaca dengan beragam tafsir. Apalagi foto dan video saat Prabowo terlihat menyopiri Erick bersama Presiden Jokowi dan istrinya, Iriana, yang ada di bangku belakang mobil Maung Pindad beredar di media sosial. “Peristiwa itu bisa dibaca dengan tafsir bahwa Presiden Jokowi merasa nyaman dan aman jika sopirnya Prabowo,” kata Viva, kemarin. “Di samping Prabowo ada Erick Thohir sebagai pendamping yang menavigasi agar mobil dapat berjalan dengan baik dan aman.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Viva pun mempersilakan publik menafsirkan sendiri peristiwa politik tersebut. Saat ditanya apakah sinyal Prabowo akan memilih Erick sebagai bakal calon wakil presiden dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR), Viva kembali mengirimkan dua potongan video kunjungan Presiden Jokowi dan istri bersama dua menterinya itu ke PT Pindad. Salah satu video yang dibagikan itu, Viva menarasikan kunjungan tersebut sebagai kode halus ala Pakde atau Jokowi dalam mendukung pasangan Prabowo-Erick.
Dalam potongan video berdurasi sekitar 50 detik itu terlihat Prabowo menyetir Pindad Maung dengan pelat nomor Indonesia 1. Di kursi belakang, duduk Presiden Jokowi dan istrinya yang melambaikan tangan dengan menyunggingkan senyum. “Belajar kode-kode halus ala Pakde (Jokowi),” begitu tertulis dalam unggahan video yang dibagikan Viva itu. “Jangan-jangan ini gladi bersih untuk Oktober 2024.”
Presiden Joko Widodo (kanan), Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Menteri BUMN Erick Thohir saat mengunjungi Pasar Rakyat Kota Malang di Lapangan Rampal, Malang, Jawa Timur, 24 Juli 2023. ANTARA/Dhemas Reviyanto
Setelah berkeliling mengunjungi PT Pindad, Presiden Jokowi mengajak Prabowo dan Erick bersama-sama blusukan di Pasar Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada hari yang sama. Mereka memberikan bantuan langsung tunai kepada sejumlah pedagang di pasar tersebut. Prabowo dan Erick tampak berjalan di belakang Jokowi menyusuri setiap sisi Pasar Bululawang sambil mengecek harga kebutuhan pokok.
Baca: Menafsirkan Pertemuan Ganjar dan Sandiaga
Menurut Viva, Erick berpeluang mendampingi Prabowo ataupun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Prabowo diusung Koalisi KIR bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai bakal calon presiden. Koalisi KIR menyerahkan tiket nama bakal calon wakil presiden untuk ditentukan oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai mitra koalisi.
Adapun Ganjar Pranowo dideklarasikan sebagai bakal calon presiden oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang ada di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menyatakan mendukung Gubernur Jawa Tengah itu sebagai bakal calon presiden. KIB, yang terdiri atas Partai Golkar, PAN, dan PPP, terancam bubar setelah partai berlambang Kakbah—PPP—mendukung Ganjar. Perihal nama bakal calon wakil presiden, kubu PDIP dan pendukung belum mendeklarasikannya.
Setelah PPP menyatakan mendukung Ganjar, giliran PAN yang kini menjajaki pindah sekoci dengan mengajukan nama Erick Thohir agar bisa menjadi bakal calon wakil presiden. Viva mengatakan sosok Erick yang mereka sodorkan layak dipertimbangkan karena elektabilitasnya di sejumlah lembaga survei menduduki posisi teratas sebagai bakal calon wakil presiden. Menurut dia, hal tersebut sebagai sesuatu yang baik dan patut diapresiasi karena kinerja Erick sebagai Menteri BUMN dan kegiatan di luar pemerintah beriringan dengan kenaikan elektabilitasnya.
Viva menilai posisi seorang bakal calon wakil presiden dengan elektabilitas tinggi akan berpengaruh secara strategis karena bisa menambah dan meningkatkan elektabiltias pasangan yang nantinya maju. Meski PAN belum memutuskan secara resmi pasangan calon presiden dan wakilnya, menurut Viva, Erick merupakan calon yang diusung dalam Rapat Kerja Nasional PAN pada 2020. “Bagi PAN, Mas Erick adalah personifikasi dari PAN.”
PAN segera memutuskan nama pasangan calon presiden dan wakilnya dalam pemilu mendatang, beberapa pekan ke depan. Dalam menentukan pasangan calon, kata dia, PAN mempunyai dua pertimbangan, yakni bekerja sama dengan partai koalisi pemerintah dan mengusung pasangan calon yang memiliki elektabilitas tinggi. “Atau adanya perpaduan pasangan calon yang berpotensi dapat menambah basis konstituen sehingga menambah suara kemenangan,” ujarnya.
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan), Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat berkunjung di PT Pindad (Persero), Malang, Jawa Timur, 24 Juli 2023. ANTARA/Dhemas Reviyanto
Kunjungan Menteri untuk Urusan Pertahanan
Dihubungi secara terpisah, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan konteks pertemuan Prabowo dan Erick di PT Pindad Malang adalah sama-sama menteri dalam pemerintahan Presiden Jokowi. Ahmad menegaskan tidak pernah mendengar bahwa pertemuan itu disebut sebagai ajang penjodohan bagi pasangan calon presiden dan wakilnya. "Ini kunjungan Menteri Pertahanan dan Menteri BUMN ke BUMN yang kebetulan untuk urusan pertahanan, Pindad. Jadi itu."
Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, mengatakan kunjungan Presiden Jokowi bersama Prabowo dan Erick ke PT Pindad Malang memang bisa ditafsirkan sebagai restu untuk menduetkan pasangan tersebut. Menurut dia, sudah menjadi rahasia umum bahwa ada rencana menduetkan Prabowo dan Erick. “Jika keputusan yang diambil adalah Prabowo berduet dengan Erick, sudah pasti Muhaimin akan hengkang,” ujarnya. “Sehingga Gerindra harus siap-siap mencari pengganti PKB untuk mencukupi batas pencalonan presiden.”
Meski begitu, kata Adi, pertemuan Jokowi dengan Prabowo dan Erick juga bisa ditafsirkan sebagai kunjungan kerja biasa antara presiden dan pembantunya. Pertemuan Jokowi dengan menterinya yang juga menjadi pemimpin partai, menurut dia, memang kerap dikaitkan dengan dukungan dalam pemilu mendatang. “Tergantung bagaimana menafsirkannya. Tapi memang jokowi sering mengorkestrasi pertemuan dan memberi kode-kodean,” ucapnya.
IMAM HAMDI | IMA DINI SHAFIRA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo