MEMANG mengagetkan tapi biasa bila Yoko Matsuda, wanita berusia 2 7 tahun, dua pekan lalu keluar sebagai juara pertama lomba berterlak. Koran-koran memuat gambar Yoko, close up, dengan mulut lebar menganga. Teriakan Yoko mencapai 116,7 desibel atau kira-kira sama dengan deru mesin truk yang lagi menanjak. Yang tak biasa adalah Mark Hebbard, seorang warga Inggris. Suara Mark memang tak sekeras Yoko, cuma 90 desibel atau sekeras suara sepeda motor. Cuma Mark tak perlu berteriak, Mark hanya perlu tidur dan segera terdengarlah dengkurnya yang menderu-deru itu. Bila ukuran keras dengkur Mark baru diketahui, itu gara-gara istrinya. Belum lama lalu istrinya mengeluh karena telinga kanannya, setelah tidur dengan Mark 15 tahun, kok tiba-tiba tuli. Ia segera menuduh dengkur suaminya sebagai sebab. Mula mula Mark tak percaya, karena ia tak pernah mendengar dengkurnya. Ya, tentu saja, mana ada orang bisa mendengar dengkur sendiri kalau tak lewat rekaman. Kompromi kemudian dicapai untuk menjaga keutuhan rumah tangga: Mark mendatangi Klinik Gangguan Tidur Universitas British Colombia. Dan hasilnya, itu tadi, dengkur dia 90 desibel kerasnya. Harap diketahui, kuping manusia dapat rusak seketika jika mendengar suara pada kekerasan 150 desibel. Suara 90 desibel memang tak mengganggu, tapi bila tiap hari masuk telinga, ya, lama-lama telinga pun jadi budek. Yang tak diketahui, apa saran klinik tersebut agar telinga kiri istrinya tak ikut tuli dan mengapa pula telinga si Mark sendiri tak tuli. Apakah bila tidur mulut Mark langsung menghadap ke telinga kanan istrinya? Bisa jadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini