Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Mengenal Yassierli, Akademisi ITB yang Diusulkan PKS Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Yassierli menempuh S3 Industrial and Systems Engineering di Virginia Polytechnic Institute and State University dan menyandang gelar Ph.D pada 2005.

16 Oktober 2024 | 12.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Akademisi Yassierli tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2024. Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang bakal menjadi calon Menteri/Kepala Lembaga negara untuk pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Yassierli menjadi salah satu akademisi yang dipanggil oleh presiden terpilih Prabowo Subianto ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan. Pemanggilan ini dilakukan pada 14 Oktober 2024 sebagai bagian dari seleksi calon menteri untuk kabinet Prabowo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia merupakan orang yang diajukan oleh Partai Keadilan Sejahtera atau PKS untuk menjabat di kabinet Prabowo nanti. Ketua Bidang Humas DPP PKS, Ahmad Mabruri, mengatakan partainya mengajukan Yassierli sebagai calon menteri. "Yup, Yassierli," katanya ketika dihubungi, Selasa, 15 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Profil Yassierli

Yassierli, yang merupakan guru besar di Institut Teknologi Bandung (ITB), dikenal sebagai sosok yang mengedepankan pendekatan berbasis riset, dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.

Pria kelahiran 22 April 1976 ini memiliki gelar doktor dalam bidang teknik industri dan sistem dari Virginia Polytechnic Institute and State University, Amerika Serikat. Yassierli lulus dari Teknik Industri ITB pada 1997 dan melanjutkan S2 di kampus yang sama untuk mendapatkan gelar master teknik dan manajemen industri pada 2000.

Pada 2001, Yassierli menempuh studi doktoral (S3) Industrial and Systems Engineering di Virginia Polytechnic Institute and State University dan menyandang gelar Ph.D pada 2005. Ia juga tercatat pernah menjadi adjunct faculty atau staf pengajar tambahan di kampus yang terletak di Amerika Serikat tersebut pada 2006.

Selain menjabat sebagai profesor, Yassierli juga pernah menjadi Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengembangan Manusia dan Organisasi (PMO) ITB pada 2015-2017. Kemudian, dia kini menjabat sebagai Senat Akademik ITB dan Komite Manajemen Risiko Majelis Wali Amanat (MWA) ITB. 

Sejak bergabung dengan ITB, Yassierli telah menunjukkan dedikasi dalam bidang pendidikan dan penelitian. Dikutip dari situs fti.itb.ac.id, saat ini, ia menjabat sebagai guru besar di Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB, di mana ia mengajar dan melakukan penelitian di bidang ergonomi, rekayasa kerja dan keselamatan kerja.

Selain itu, ia juga aktif dalam organisasi profesi. Salah satunya ketika ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI) dan President of SEANES (Southeast Asian Network of Ergonomics Society) untuk periode 2015-2017.

Karena dedikasinya di dunia pendidikan, ia mendapat sejumlah penghargaan. Di antaranya 100 Tokoh K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Indonesia pada 2022, International Ergonomics Association (IEA) dalam Triennial Award on Promotion of Ergonomics in Developing Countries pada 2021, serta IEOM Award on Outstanding Professor in Human Factors and Ergonomics pada 2021 (Industrial Engineering and Operation Management Society).

MELYNDA DWI PUSPITA | PUTRI SAFIRA PITALOKA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus