Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Menjelang Kunjungan Presiden

Presiden Soeharto, akan mengunjungi Timor timur pada ulang tahunnya yang ke-3 sebagai propinsi yang ke-27. Sasaran pembangunan tahun ini diarahkan ke tingkat kecamatan & pembentukan tenaga hansip-hanra.(nas)

3 Juni 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TIMOR Timur kini tengah bebenah. Sebentar lagi, pada 17 Juli, propinsi ke-27 RI itu akan merayakan ulangeahunnya yang ke-3. Presiden Soeharto akan ke sana tanggal itu. Pada saat itu, lapangan udara Dilli, di ibukota Timtim sudah selesai diperbaiki, dengan run-way sepanjang 500 meter dan menara serta kantor yang bertingkat tiga. Juga sebuah stasiun televisi akan tegak di situ, sehingga penduduk di sana bisa menikmati acara dari Jakarta. Semua itu, menurut rencana, akan diresmikan sendiri oleh Presiden. Kunjungan Presiden nanti merupakan pertanda keamanan sudah semakin maju di daerah yang rawan itu. "Kekuatan Fretilin semakin mengecil," kata Brigjen Dading Kalbuadi. Dua Sabtu lalu, kepada pembantu TEMPO Acin Yassien yang berkunjung ke Dilli, Panglima Daerah Hankam Timtim itu optimis, akan mampu mengendalikan keamanan di seluruh Timtim. Makin menipisnya kekuatan Fretilin boleh jadi disebabkan keretakan yang kabarnya terjadi dalam tubuh pimpinan mereka. Xavier do Amaral, pemimpin Fretilin yang punya pengaruh pada sebagian penduduk Timtim, kabarnya sudah disingkirkan. Yang melakukan kup itu adalah Nicolau Lobato, tadinya 'PM' mereka. Xavier, jebolan Seminari yang menyingkir ke hutan ketika jatuhnya Dilli, kabarnya dianggap kurang radikal. Tak begitu jelas motif penyingkiran Xavier yang sebenarnya. Tapi belakangan ini semakin banyak penduduk dari pegunungan yang tadinya berpihak pada Fretilin, turun menyerah. Menurut seorang petugas Kodam di sana, selama bulan Mei kemarin ada sekitar 700 orang yang menyerah, termasuk 36 yang bersenjata. Salah seorang adalah Joao Baptista du Jesus, yang menurut sumber itu, pernah mendapat latihan militer di Angola. Hansip Makin berkurangnya dukungan penduduk terhadap Fretilin, menurut beberapa sumber di Dilli, tak terlepas dari menipisnya persediaan makanan di pegunungan. Bagi mereka yang menyerah, menurut Pangda Dading, tak ada masalah. Mereka dikasih makan dan ditempatkan dalam barak-barak untuk rehabilitasi. Langkah untuk merangkul mereka yang menyerah menurut Pangda Dading, sudah dilaksanakan sejak tahun lalu. Uangpun lebih banyak mengalir ke Timtim untuk pembangunan. Kalau di tahun 1977/1978 disediakan anggaran Rp 3« milyar ditambah dan? Inpres Rp 2,8 juta, maka untuk tahun anggaran 1978/1979 ini kabarnya disediakan hampir Rp 12 milyar. Meningkatnya jumlah anggaran itu, antara lain karena sasaran pembangunan sekarang akan menjamah tingkat kecamatan (posto) Sedang tahun lalu, sesuai dengan pertimbangan keamanan, baru sampai tingkat kabupaten castello). Langkah lain sehubungan dengan keamanan adalah pembentukan 4.500 tenaga Hansip-Hanra, semuanya terdiri dari putera daerah. Banyak di antara mereka tadinya adalah bekas pasukan UDT dan Apodeti, dua bekas partai yang berpihak pada RI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus