Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Metode Unschooling, Anak Memilih Cara Belajarnya Sendiri

Unschooling dimaksud pembelajaran tanpa batas mengikuti tahap perkembangan anak dan keingintahuan pribadi

19 Juli 2023 | 18.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi orang tua menemani anak belajar. Pexels.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kata unschooling diartikan sebagai model pendidikan yang dibantu orang tua sendiri. Mengutip Healthline, unschooling dimaksud pembelajaran tanpa batas mengikuti tahap perkembangan anak dan keingintahuan pribadi. Unschooling adalah metode pendidikan yang melengkapi pengajaran formal dengan pembelajaran individual.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Unschooling tidak berpatokan buku pelajaran formal. Sebagai gantinya, anak memilih untuk menggunakan salah satu dari metode buku yang dipilih untuk dibaca dan dipelajari. Anak bisa belajar dengan orang tua atau teman, hingga  interaksi dengan lingkungan untuk mendapat informasi baru.

Tentang unschooling

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun unschooling juga harus mempertimbangkan hal lain. Misalnya, anak tetap dilatih bersosialisasi dengan teman sebaya. Unschooling tanpa ujian, silabus, dan kurikulum tertentu. Anak-anak unschooling dinilai memiliki waktu bebas.

Peran orang tua dalam model unschooling sebagai fasilitator pembelajaran. Tidak ada tes atau nilai untuk mengukur kompetensi. Tidak ada tenggat waktu atau tujuan yang ditetapkan  guru. Tujuan pribadi apa pun diputuskan oleh anak dan dikerjakan dengan kecepatan kemampuannya.

Di Amerika Serikat, lebih dari 2 juta siswa bersekolah di rumah. Ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan orang tua untuk homeschooling. Adapun unschooling, salah satunya. Orang tua yang memilih atau menambahkan metode unschooling biasanya bertujuan untuk kemandirian motivasi belajar.

Mengutip Parents, poin-poin unschooling antara lain:

1. Mendorong kemandirian, karena diperbolehkan untuk mengeksplorasi minatnya sendiri. Harapannya tumbuh berkembang dalam berpikiran bebas.

2. Membangun hubungan berdasarkan kepercayaan. Pendidikan mandiri juga memupuk hubungan antargenerasi karena kepercayaan, bukan kedisiplinan yang memberdayakan anak-anak dan orang tua

3. Anak-anak termotivasi untuk belajar. Ketika siswa tertarik dengan yang dilakukan cenderung mencari cara untuk mempelajarinya sendiri. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus