Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Politikus Giring Proyek Nazaruddin
BEKAS Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, Yulianis, mengatakan perusahaannya memiliki relasi dengan sejumlah politikus Senayan. Mereka berperan menggiring perusahaan milik M. Nazaruddin itu untuk mendapatkan proyek yang anggarannya dibahas di Senayan. ”Untuk proyek di kejaksaan, ada Aziz Syamsuddin, anggota Komisi Hukum,” kata Yulianis memberi contoh.
Yulianis menyeret nama politikus Golkar di Dewan Perwakilan Rakyat itu saat bersaksi dalam persidangan Angelina Sondakh, politikus Partai Demokrat, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Kamis pekan lalu. Angelina adalah terdakwa suap anggaran proyek di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Selain punya relasi dengan Aziz, menurut Yulianis, Grup Permai memiliki koneksi di komisi lain di DPR. Mereka misalnya politikus Golkar, Zulkarnaen Djabar (Komisi Agama); politikus PDI Perjuangan, Olly Dondokambey (bekas Wakil Ketua Badan Anggaran); dan politikus Partai Kebangkitan Bangsa, Abdul Kadir Karding (Komisi BUMN—dulu di Komisi Agama). Para politikus yang disebut membantah keterangan Yulianis.
Adapun Angelina dan I Wayan Koster, anggota Komisi Olahraga dari PDI Perjuangan, dimintai bantuan menggiring anggaran Wisma Atlet SEA Games dan pengadaan laboratorium universitas. Untuk bisa mendapatkan 12 proyek itu, kata Yulianis, Grup Permai memberikan pelicin kepada Angelina dan Wayan Koster senilai US$ 2,35 juta dan Rp 12,58 miliar. Kedua politikus itu juga menyangkal.
Mereka yang Disebut
CATATAN pengeluaran Grup Permai merekam ratusan nama, mulai panitia lelang, anggota DPR dari pelbagai partai, kepala daerah, hingga menteri. Dalam catatan itu, mereka ditulis menerima duit dari jutaan hingga miliaran rupiah, dari ribuan hingga ratusan ribu dolar.
Aziz Syamsuddin
Golkar Adhyaksa Center di Kejaksaan Agung ”Tidak ada permainan.” (14 Maret 2012)
Olly Dondokambey
PDI Perjuangan Adhyaksa Center di Kejaksaan Agung ”Enggak ada.”
Zulkarnaen Djabar
Golkar Pengadaan Al-Quran dan Laboratorium Komputer di Kementerian Agama ”Saya tidak terlibat.” (9 Juli 2012)
Angelina Sondakh
Demokrat Suap Wisma Atlet di Kementerian Pemuda dan Olahraga, Proyek Universitas di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ”Itu diputuskan dalam rapat bersama antara pemerintah dan DPR.”
I Wayan Koster
PDI Perjuangan Suap Wisma Atlet di Kementerian Pemuda dan Olahraga, Proyek Universitas di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ”Saya serahkan semuanya pada proses hukum.”
Abdul Kadir Karding PKB Pengadaan Al-Quran dan Laboratorium Komputer di Kementerian Agama Belum bisa dimintai konfirmasi
Tuntutan Buruh Diakomodasi
Kementerian Tenaga Kerja berjanji mengakomodasi permintaan buruh mengatur ulang sistem tenaga kerja alih daya atau outsourcing. Menteri Muhaimin Iskandar berjanji mengevaluasi perusahaan yang mempekerjakan tenaga mereka.
Selama masa evaluasi ini, Muhaimin meminta para kepala daerah mengawasi perusahaan alih daya yang beroperasi. ”Tenaga outsourcing hanya boleh pada cleaning service, security, transportasi, katering, dan penunjang penambangan,” katanya.
Respons itu menanggapi mogoknya jutaan buruh Rabu pekan lalu di Jakarta, Tangerang, Bogor, dan Bekasi. Di antaranya berpusat di Istana Negara, Jakarta Pusat. Selain meminta penghapusan sistem alih daya, mereka menuntut upah layak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo