Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Obat Gagal Ginjal Akut dari Jepang Tiba di Indonesia, Menkes Pastikan Gratis

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan pasien gagal ginjal akut akan mendapatkan obat Fomepizole secara gratis.

29 Oktober 2022 | 13.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Obat gagal ginjal akut pada anak, Fomepizole, tiba di Indonesia pada Jumat malam, 28 Oktober 2022. Obat ini merupakan hibah dari perusahaan farmasi Jepang, Takeda. Sumber: Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Obat gagal ginjal akut Fomepizole yang merupakan hibah dari perusahaan farmasi Jepang, PT Takeda Indonesia, telah tiba pada Sabtu dini hari 29 Oktober 2022. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan pasien akan mendapatkan obat itu secara gratis.

Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan hibah dari PT Takeda Indonesia ini merupakan itikad baik untuk kemanusiaan.

“Hibah ini dilaksanakan dengan itikad baik atas nama kemanusiaan untuk kepentingan kesehatan anak Indonesia” kata Budi dalam siaran pers yang dibagikan Sabtu 29 Oktober 2022. 

"Obat antidotum ini akan diberikan secara gratis kepada seluruh pasien di Indonesia," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menyatakan Kementerian Kesehatan lewat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan akan segera mendistribusikan obat tersebut sesuai yang dibutuhkan kepada seluruh rumah rujukan tingkat provinsi di Indonesia.

Jumlah Fomepizole yang diberikan dari PT Takeda Indonesia, menurut Budi, sebanyak 200 vial. Fomepizole ini akan langsung dikirim ke instalasi Farmasi Pusat. Obat tersebut keluar langsung dari bandara pukul 2 dini hari pada Sabtu 29 Oktober, setelah melewati beberapa rangkaian proses. 

Kementerian Kesehaatan mengklaim 10 dari 11 pasien gangguan ginjal akut yang mengkonsumsi Fomepizole berangsur membaik kondisinya. 

"Tiga orang anak sudah tidak membutuhkan ventilator dan 1 orang sudah dipulangkan. Bisa disimpulkan bahwa Fomepizole memberikan dampak positif untuk pengobatan pasien gangguan ginjal akut," kata Budi.
 
Disampaikan Budi, bahwasannya Indonesia telah mendatangkan Fomepizole dari Singapura, Australia dan Jepang. Selanjutnya akan datang dari  Amerika Serikat.
 
"Ini upaya yang kita lakukan untuk melakukan pencegahan peningkatan kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal. Kita akan didistribusikan ke seluruh rumah sakit pemerintah yang merawat pasien gangguan ginjal akut,” kata dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kasus gagal ginjal akut pada anak meningkat tajam sejak Agustus lalu. Kementerian Kesehatan menyatakan, hingga Kamis kemarin, tercatat terdapat 269 anak yang didiagnosa mengalami masalah tersebut. Dari jumlah itu, 157 anak meninggal, 73 anak masih menjalani perawatan dan 14 pasien dinyatakan sembuh. Data tersebut, menurut Kemenkes merupakan jumlah pasien sejak Januari lalu. 

Penyakit gagal ginjal akut ini melonjak akibat konsumsi obat sirup yang terkontaminasi bahan kimia berbahaya Etilen Glikol (EG), Dietilen Glikol (DEG), dan Etilen Glikol Butil Eter (EGBE). Kemenkes sudah menarik izin lebih dari 1.100  obat yang mengandung pelarut dan diduga mengandung EG, DEG, dan EGBE. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun telah mengumumkan lima obat sirup yang  disebut memiliki kandungan EG, DEG dan EGBE di atas ambang batas aman. Selain itu, BPOM juga telah mengumumkan 157 obat sirup yang dianggap aman.  

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus