Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Operasi Senyap Menangkan Prabowo

Tim Prabowo-Gibran diduga memobilisasi kepala desa untuk memenangkan pasangan nomor urut 02. Ada intimidasi ke kepala desa. 

14 Februari 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) berjaga di ruangan penyimpanan logistik pemilu yang telah didistribusikan di Kantor Kelurahan Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah, 13 Fberuari 2024, ANTARA/Makna Zaezar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Di Jepara, kepala desa ditargetkan memenangkan Prabowo di atas 50 persen.

  • Ada voucher belanja bagi pemilih Prabowo-Gibran.

  • Jaga Suara terima pengaduan mobilisasi untuk memenangkan capres 02 dan 03.

JAKARTA – Seorang elite Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka mengumpulkan kepala desa dalam berbagai kesempatan di Jawa Tengah sejak Januari hingga Februari ini. Pengurus partai politik pengusung nomor urut 02 itu meminta para kepala desa di sana memenangkan Prabowo-Gibran di desanya masing-masing.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Informasi mobilisasi kepala desa demi kepentingan calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju itu dibeberkan tiga kepala desa secara terpisah. Mereka ikut dalam rentetan pertemuan tersebut. Misalnya, anggota pengurus TKN Prabowo-Gibran itu mengumpulkan seluruh kepala desa di setiap kecamatan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, pada awal Januari lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kepala desa dikumpulkan di restoran yang ada di masing-masing kecamatan,” kata kepala desa di Jepara ini, Selasa, 13 Februari 2024. 

Kepala desa lainnya yang mengetahui pertemuan ini mengatakan, dalam pertemuan itu, pengurus TKN Prabowo-Gibran tersebut meminta kepala desa memenangkan calon presiden nomor urut 02 di desanya masing-masing dengan target perolehan suara di atas 50 persen. Calon legislator dari partai politik pengusung Prabowo-Gibran ini juga meminta kepala desa memenangkan dirinya dalam Pemilu 2024. Ia menjadi calon legislator dari daerah pemilihan II Jawa Tengah, yang meliputi Kabupaten Demak, Jepara, dan Kudus.

Saat itu, kepala desa juga diberi uang Rp 500 ribu untuk biaya pembuatan banner atas nama relawan yang berisi dukungan kepada Prabowo-Gibran. Para kepada desa juga diberi uang tunai sebagai bekal untuk dibagikan kepada pemilih. 

Petugas mengemas logistik Pemilu 2024 di gudang logistik KPU Kota Semarang, Jawa Tengah, 31 Januari 2024. ANTARA/Makna Zaezar

Anggota pengurus TKN Prabowo-Gibran tadi juga melakukan hal serupa di Kabupaten Kudus. Ia pun meminta kepala desa memenangkan calon presiden jagoannya disertai pemberian uang sebagai biaya operasional di lapangan.

“Kepala desa dikumpulkan di sebuah pendopo di sana,” ujar sumber Tempo dari organisasi kepala desa ini.

Berselang lima hari setelah pertemuan tersebut, kata kepala desa ini, anggota tim Prabowo-Gibran itu diduga meminta bantuan aparat penegak hukum menemui kepala desa di wilayahnya masing-masing. Peran aparat ini adalah untuk menyerahkan daftar pemilih di desa masing-masing. 

Aparat itu juga diduga sebagai alat intimidasi terhadap kepala desa. Sebab, ada ancaman ke kepala desa akan diproses hukum jika menolak memenangkan Prabowo-Gibran. Misalnya, penegak hukum akan mengusut dana desa di kampung bersangkutan.

Salah satu contoh mobilisasi kepala desa yang melibatkan penegak hukum terjadi di Kecamatan Mayong, Jepara. “Mereka dikumpulkan di sebuah balai desa di sana,” kata sumber Tempo ini. 

Dalam pertemuan itu, kata dia, peserta dilarang membawa telepon seluler. Mereka juga tidak boleh mendokumentasikan kegiatan tersebut agar pertemuan tak berjejak.

Sumber Tempo lainnya menyebutkan anggota tim Prabowo-Gibran itu juga mengumpulkan ratusan kepala desa dan perangkat desa di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, di salah satu restoran di Kecamatan Parakan pada awal Februari lalu. Di sini, mereka menggelar rapat koordinasi untuk memenangkan Prabowo-Gibran.

Selain dari Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, operasi memobilisasi kepala desa dilakukan Desa Bersatu, gabungan dari delapan organisasi kepala desa dan perangkat desa. Mereka adalah Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI), Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi), Asosiasi Kepala Desa Indonesia (Aksi), Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (Abpednas), Parade Nusantara, Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia (PABPDSI), PP PPDI, dan Komunitas Purnabakti Kepala Desa Seluruh Indonesia (Kompakdesi).

Desa Bersatu ini sudah terang-terangan mendukung Prabowo-Gibran. Gibran secara khusus hadir dalam acara silaturahmi mereka di kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 19 November 2023. Saat itu, silaturahmi awalnya digagas dalam bentuk deklarasi dukungan. Namun batal dilaksanakan, padahal berbagai atribut dukungan ke calon presiden nomor urut 02 sudah disiapkan.

Seorang pengurus salah satu lembaga kepala desa mengatakan kepala desa di Desa Bersatu gencar membujuk kepala desa lainnya agar bersedia memenangkan Prabowo-Gibran. Kepala desa yang dianggap belum atau tak sungguh-sungguh mendukung mantan Komandan Komando Pasukan Khusus itu diancam diadukan ke polisi, atau polisi akan mengusut penggunaan anggaran desa di kampung bersangkutan.

“Jadi, intimidasi bukan hanya dilakukan aparat penegak hukum, tapi juga sesama kepala desa atau perangkat desa,” kata seorang aparatur desa ini. 

Di Solo, Jawa Tengah, seorang calon legislator dari partai pengusung Prabowo-Gibran juga disebut-sebut membagikan voucher bahan pokok kepada pemilih pada masa tenang pemilu.Voucher itu senilai Rp 150 ribu per lembar. 

Sumber Tempo yang mengetahui pembagian ini mengatakan penerima voucher diminta memilih Prabowo-Gibran saat pemungutan suara pada hari ini. “Setelah itu, voucher belanja rencananya ditukar besok (hari ini),” katanya.

Pemungutan suara Pemilu 2024 digelar pada hari ini. Tiga pasangan calon presiden akan memperebutkan 204,8 juta suara. Ketiganya adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud.

Sejumlah petugas memasang stiker segel pada truk berisi logistik Pemilu 2024 sebelum diberangkatkan di gudang logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang, Jawa Tengah, 31 Januari 2024. ANTARA/Makna Zaezar

Sekretaris Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, belum menjawab permintaan konfirmasi Tempo soal ini. Nusron merupakan calon anggota DPR dari Partai Golkar untuk daerah pemilihan II Jawa Tengah.

Koordinator Nasional Desa Bersatu Muhammad Asri Anas membantah kabar adanya intimidasi dari pihak Desa Bersatu ke kepala desa untuk memenangkan Prabowo-Gibran. Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi Apdesi ini juga menepis tudingan adanya ancaman penegak hukum kepada kepala desa. 

Asri menduga informasi permintaan keterangan pihak kepolisian merupakan pemeriksaan rutin terhadap laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. “Kami justru minta pemeriksaan (kepala desa) ditunda dulu karena ini sedang pemilu,” katanya. 

Asri juga mengatakan anggota Desa Bersatu tidak pernah mengajak kepala desa yang mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud Md. berpindah haluan. “Kami justru menghargai pilihan-pilihan itu,” katanya. 

 ***

Mobilisasi kepala desa untuk memenangkan Prabowo-Gibran juga mewarnai laporan dugaan kecurangan pemilu yang terjadi terhadap Warga Jaga Suara—lembaga non-pemerintah yang berfokus memantau pelaksanaan Pemilu 2024.

Lembaga ini menerima 66 pengaduan kecurangan pemilu hingga kemarin. Dari angka itu, tercatat delapan pengaduan berisi dugaan operasi memenangkan Prabowo-Gibran, yang di antaranya dilakukan oleh para kepala desa. Sebagian dari pengadu tertulis dengan atribut “anonim”.

Kejadian itu tersebar di beberapa daerah, di antaranya di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta; Bogor, Jawa Barat; Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan; Riau; dan Jawa Timur. Ada juga beberapa pengaduan, yang isinya dugaan mobilisasi aparat desa untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.

Ketua Koordinator Warga Jaga Suara Hendra Wijaya mengatakan laporan dari relawan mereka di lapangan tersebut sudah diserahkan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Laporan ke Bawaslu itu disertai dengan bukti-bukti pendukung.

"Bentuk laporannya cukup beragam, dari dugaan pelanggaran administrasi pemilu hingga pelanggaran kode etik," kata Hendra Wijaya, kemarin. 

Kepada Tempo, pelaksana tugas Kepala Desa Moncobalang, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Syaiful Fahmi, membantah tudingan adanya intimidasi dari kepala desa untuk mendukung Prabowo-Gibran di daerahnya. Sekretaris Desa Tamannyeleng, Kecamatan Barombong, Maskur Daeng Tompo, juga menepis kabar itu. “Tidak ada (intimidasi),” kata Syaiful. 

Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno, belum merespons upaya permintaan konfirmasi Tempo ihwal dugaan kecurangan pemilu ini. Juru bicara bidang hukum Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud, Ronny Talapessy, menyilakan semua pihak melaporkan setiap dugaan pelanggaran ke Bawaslu. “Kalau (laporannya) anonim, saya tidak bisa komentari. Itu tidak valid,” katanya.

EKA YUDHA SAPUTRA | ANDI ADAM FATURAHMAN | DIDIT HARIYADI (MAKASSAR)

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Eka Yudha Saputra

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus