JIKA jawabnya raja senjata Adnan Khassogi atau seorang pengusaha dari negara Barat lainnya, itu salah. Menurut majalah bisnis AS, Forbes, orang terkaya di dunia kini adalah putra Nippon, namanya: Yoshiaki Tsutsumi. Menurut majalah itu, Amerika Serikat kini memang mempunyai 21 orang milyuner, termasuk seorang AS terkaya bernama Sam Moore Walton, pendiri pertokoan Wal-Mart yang mempunyai kekayaan sebesar US$ 4,5 milyar -- sekitar Rp 7,4 trilyun. Tapi negeri "Matahari Terbit" mempunyai 22 orang milyuner -- tiga orang memiliki kekayaan melebihi Walton. Yang paling kaya adalah Tsutsumi-san, dengan kekayaan sekitar Rp 35 trilyun. Pengusaha berusia 53 tahun ini memang kaya raya. Perusahaan kereta api raksasa Seib, di Jepang, di bawah kendalinya. Selain itu, Tsutsumi dikenal sebagai tuan tanah terkaya di Jepang. Di atas tanahnya terbentang jaringan rel kereta api yang juga jadi miliknya. Dan tak ketinggalan, salah satu grup perhotelan terbesar di dunia dengan nama "Prince Hotel". Tapi semua itu halal, Saudara. Sebab, anak pengusaha kereta api dan pengusaha real estate itu dikenal berkemampuan bisnis yang lain. Gaya manajemennya otoriter mempercayakan sebagian besar sistem kontrol di atas pundak para manajernya -- berbeda dengan gaya manajemen Jepang umumnya, yang mengutamakan kontrol ujung tombak. Gaya ini telah melambungkan Tsutsumi sebagai "Dewa kaum bisnis", begitulah julukan umum terhadapnya. "Saya hanya butuh pekerja yang berkemampuan sedang saja. Tapi para eksekutifnya harus pandai," ujarnya sekali waktu. "Kalau mau jadi manajer, jangan memikirkan hari-hari libur," katanya dengan sikap kukuh. Dengan naiknya nilai mata uang Yen, tak ayal lagi, makin berkibar-kibarlah nama Tsutsumi di anak tangga paling tinggi. Apalagi, harga tanah di Tokyo kini 10 kali lipat harga di Manhattan. Tanahnya yang menyebar di seluruh Jepang saja seharga sekitar Rp 162,4 milyar. Belum yang lainnya. Ya, tak akan habis dimakan tujuh turunan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini