Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut Provinsi Sumatera Utara sebagai miniatur Indonesia. Hal ini kala ia sampaikan saat menghadiri Pagelaran Budaya Lintas Etnis di Stadion Teladan, Kota Medan, Sabtu, 16/3.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berita terkait: Tepis Berbagai Hoaks, Jokowi: Saya Tidak Marah...
Jokowi pun meminta masyarakat Sumatera Utara agar tetap menjaga keragaman tersebut dan tidak ingin hanya gara-gara perbedaan pilihan politik, persaudaraan itu terpecah. "Akan rugi besar bangsa ini, akan rugi besar kita semuanya. Aset terbesar bangsa Indonesia, modal terbesar bangsa Indonesia adalah persatuan, adalah persaudaraan, adalah kerukunan," kata Jokowi dalam siaran pers Sekretariat Presiden, Ahad, 17 Maret 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jokowi berpesan kepada semua pihak untuk terus menjaga tiga aset terbesar bangsa Indonesia tersebut. "Marilah kita bersama-sama menjaga persaudaraan kita, merawat persatuan kita, merawat kerukunan kita. Budaya inilah yang mempersatukan kita, budaya kita menjadikan kita bersatu," ucapnya.
Selain itu, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan dalam pagelaran budaya tersebut Jokowi dan Ibu Negara Iriana kompak mengenakan pakaian adat Melayu.
Di awal sambutannya, kata Bey, Jokowi menyapa masyarakat dengan beragam sapaan khas Sumatra Utara untuk menunjukkan keindahan budaya, keindahan adat, keindahan tradisi itu ada di tanah Sumatra Utara. "Horas, horas, horas!! Majuah-juah, majuah-juah! Juah-juah, juah-juah! Ya ahowu, ya ahowu, ya ahowu!" ujar Jokowi.
Bey menuturkan dalam sambutannya Jokowu juga menyebutkan berbagai suku yang ada di Sumatra Utara, mulai dari Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak Toba, Melayu, hingga Nias. Tak ketinggalan juga etnis India dan Tionghoa.
"Agama yang ada di sini juga berbeda-beda. Ada agama Islam, agama Kristen, agama Katolik, agama Hindu, Konghucu, ada semua, dan Budha," kata Jokowi.