Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Pantai Utara Mulai Rawan

Kini sering ditemukan penyelundupan di pantai Karawang sampai losari. Masyarakat setempat melancarkan pagar betis. Pihak Bea Cukai Cirebon memberi premi 20% dari hasil lelang barang selundupan.

28 Oktober 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PANTAI Utara Jawa Barat mulai rawan dibayangi penyelundupan. Kalangan Bea Cukai di Cirebon memperkirakan hal itu karena akhir-akhir ini pengawasan di Tanjung Priok (Jakarta) lebih ketat. Akhir minggu pertama bulan ini sebanyak 32 koli barang yang hendak diselundupkan di pelabuhan Cirebon terbongkar. Meskipun demikian bagi Inspeksi Bea Cukai Cirebon yang membawahi wilayah pantai mulai dari Karawang sampai Losari, penyelundupan bukanlah hal baru. Karena itulah di Balongan, Eretan dan Indramayu maupun Karawang terdapat kantor pembantu dan pos BC. Beberapa waktu lalu melalui perahu-perahu nelayan pernah diketemukan berbagai penyelundupan di kawasan ini. Tapi sejak dilakukan pagar betis oleh masyarakat setempat, smokel itu belakangan berkurang. Premi Menurut Kepala Inspeksi BC Cirebon, drs. Hardjono, sampai sekarang pagar betis itu masih berlaku di kalangan penduduk. Ia mencontohkan, "jika pada malam hari masyarakat mengetahui ada orang asing memasuki Desa Eretan, pasti dicurigai dan segera dilaporkan kepaca BC." Partisipasi masyarakat serupa ini, menurut Hardjono, diimbangi dengan memberi premi sebesar 20% dari hasil lelang barang selundupan. Hanya disayangkannya, "banyak penyelesaian penyelundupan yang terkatung-katung, sehingga pembayaran uang premi kepada masyarakat terlambat." Tentang penyelundupan 32 koli barang melalui Pelabuhan Cirebon awal bulan ini, menurut Hardjono, dilakukan melalui kapal Takari VI milik Perusahaan Angkutan Pertambangan. Barang-barang itu terdiri dari kaset mobil berikut perlengkapannya, sandal buatan Inggeris, kaset rekorder dan bola voli. Semuanya bernilai Rp 13 juta lebih. Barang-barang ini disembunyikan di dalam tangki bahan bakar solar. Empat orang awak kapal tersebut telah ditahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus