Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

PDIP Ungkap Alasan Pecat Effendi Simbolon: Karena Bertemu dan Berkongsi dengan Jokowi

PDIP mengatakan, pemecatan Effendi Simbolon karena dia bertemu dengan Jokowi sebelum akhirnya mengalihkan dukungan ke Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.

1 Desember 2024 | 20.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Aryo Seno Bagaskoro. FOTO/Instagram/senobagaskoro

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP mengungkap alasan memberi sanksi pemecatan terhadap kadernya, Effendi Simbolon. Juru Bicara PDIP, Aryo Seno Bagaskoro mengatakan bahwa alasan pemecatan itu lantaran Effendi bertemu dan berkongkalikong dengan Presiden ke-7, Joko Widodo atau Jokowi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertemuan itu, katanya, menjadi salah satu penyebab Efendi bermanuver politik dengan mendukung pasangan calon yang diusung Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus, Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"(Effendi) bertemu dengan Pak Jokowi sebelum mengambil langkah politik yang berbeda dengan rekomendasi partai," kata Seno di Kantor DPP PDIP, Jakarta pada Ahad, 1 Desember 2024.

PDIP mengusung kadernya, Pramono Anung-Rano Karno untuk berkompetisi di Pilkada Jakarta. Paslon PDIP itu berhadapan dengan calon dari KIM Plus sekaligus jagoan Jokowi, Ridwan Kamil-Suswono.

Seno mengungkapkan, bahwa PDIP selalu bersikap tegas terhadap kadernya yang membelot dari prinsip serta nilai partai. Menurut dia, tindakan Effendi Simbolon yang berkomunikasi dengan Jokowi itu tak sesuai dengan nilai-nilai partai.

"Jadi kalau bicara tentang Pak Jokowi, maka (berbicara) berbagai persoalan dan dosa-dosa politik yang terjadi selama beberapa waktu terakhir," ujarnya.

Seno menilai bahwa Jokowi telah mengganggu sendi-sendi peradaban politik Tanah Air. Hal itu, ujarnya, dibuktikan dari sejumlah kritik publik terhadap mantan presiden tersebut.

Karena itu, katanya, PDIP bertindak tegas dengan memecat Effendi Simbolon. "Kalau (bertemu) dengan yang lain, tentu partai masih akan melakukan proses mediasi. Tapi kalau bicaranya hari ini dengan Pak Jokowi maka prinsip tegas yang diambil oleh partai," ucap Seno.

Sanksi pemecatan Effendi Simbolon dari PDIP termaktub dalam warkat tertanggal 28 November 2024. Dokumen itu ditandatangani oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto.

Pertemuan Effendi Simbolon dengan Jokowi terjadi saat keduanya hadir dalam agenda kampanye Ridwan Kamil-Suswono di kawasan Jakarta Pusat pada 18 November lalu. Saat pertemuan itu, Effendi Simbolon masih berstatus sebagai kader PDIP.

Manuver politik Effendi Simbolon tak hanya saat Pilkada Jakarta saja. Legislator Senayan ini pernah memberikan sinyal mendukung Prabowo Subianto saat Pilpres 2024.

Effendi yang merupakan politikus PDIP memberi sinyal dukungan kepada bakal calon presiden kala itu, Prabowo Subianto. Sinyal dukungan itu dia berikan di saat PDIP telah resmi mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.

Tempo telah berupaya menghubungi Effendi Simbolon untuk menanyakan ihwal alasannya bermanuver ke kubu lawan partainya. Namun Effendi hanya membalas pesan WhatsApp dengan stiker bertuliskan, "Semoga Tuhan Berkati."

Alfitria Nefi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus