Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Pemerintah Akui Kebijakan Larangan Mudik Belum Sempurna, Tetapi...

"Pemerintah menyadari dalam penerapan kebijakan peniadaan atau larangan mudik, tidak sepenuhnya sempurna," kata Wiku.

12 Mei 2021 | 16.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pemudik sepeda motor terjebak kemacetan saat melintasi posko penyekatan mudik di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin, 10 Mei 2021. Petugas gabungan memutar balikan ribuan pemudik yang melintasi pos penyekatan perbatasan Bekasi -Karawang, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan kebijakan larangan mudik yang diterapkan pemerintah memang masih memiliki kekurangan. Namun, ia mengatakan aturan yang berlaku dari 6 Mei hingga 17 Mei tersebut tetap harus diterapkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pemerintah menyadari dalam penerapan kebijakan peniadaan mudik, tidak sepenuhnya sempurna. tapi kebijakan ini tetap dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku," kata Wiku dalam konferensi pers daring, Rabu, 12 Mei 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wiku mengatakan karena itu, Pemerintah juga akan tetap mengantisipasi arus balik setelah Idul Fitri. Koordinasi dan kerjasama lintas kementerian/lembaga, kata Wiku, terus dilakukan dengan pengetatan mobilitas lewat surat tes negatif covid yang sampelnya diambil 1x24 jam sebelum keberangkatan. "Ini berlaku untuk seluruh moda transportasi dari 18 sampai 24 mei 2021," kata Wiku.

Selain itu, ia juga menyebut tes secara acak di berbagai titik strategis juga akan ditingkatkan. Random check pemudik ini sebelumnya sempat menunjukkan hasil tes yang signifikan jumlah kasus positifnya selama masa mudik kemarin.

Wiku poun mengajak masyarakat Indonesia untuk berdoa agar Indonesia bisa terbebas dari pandemi Covid-19. Ia berharap Ramadan dan Idul Fitri pada tahun selanjutnya dapat diselenggarakan secara normal dan tanpa bayang-bayang Covid-19.

"Doa yang dipanjatkan juga harus diikuti dengan usaha. Untuk itu, saya mohon kepada masyarakat, kepala daerah, dan satgas di daerah untuk dapat mengikuti panduan ibadah selama hari raya Idul Fitri 2021," kata Wiku soal larangan mudik ini.

Egi Adyatama

Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus