Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Pemuda Blora Jalan Kaki Yogya-Jakarta Demi Nazar Amien Rais

Nazar Amien Rais yang ingin jalan kaki dari Yogya ke Jakarta jika Jokowi terpilih sebagai Presiden RI digantikan seorang pemuda asal Blora.

22 Juli 2019 | 12.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais bersiap diperiksa terkait kasus dugaan makar di Polda Metro Jaya, Jakarta, 24 Mei 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Nazar tokoh senior PAN Amien Rais untuk berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta jika Joko Widodo terpilih sebagai Presiden digantikan seorang pemuda asal Blora, Jawa Tengah, bernama Lilik Yulintoro, 29 tahun. Lilik, asal Desa Ketangar itu berjalan kaki mulai hari ini, Senin 22 Juli 2019 dari Tugu Pal Putih, Yogyakarta menuju Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ditemui di kawasan Tugu Yogyakarta, Senin, Lilik hanya membawa tas ransel dengan mengenakan pakaian serba hitam khas busana masyarakat Samin. Ia juga mengalungkan kertas bertuliskan "Aksi jalan kaki Jogja-Jakarta menggantikan nadzar Amien Rais" di lehernya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pak Amien Rais sempat bernazar (jalan kaki Yogyakarta-Jakarta) jika Pak Jokowi terpilih menjadi presiden. Berhubung Pak Amien sudah tua untuk itu saya terketuk untuk menggantikan nazar beliau," kata Lilik.

Lilik mengaku melakukan aksi itu tanpa diminta siapa pun. Aksi itu dilakukan lantaran ia mengagumi sosok Amien Rais yang selama ini dikenal kritis terhadap pemerintah.

Ia tidak ingin nazar yang tidak kunjung terlaksana itu, membuat mantan Ketua MPR tersebut di-bully oleh masyarakat. "Daripada sering di-bully masyarakat, lebih baik saya yang melaksanakan," kata dia.

Untuk menuju Jakarta, ia mengatakan akan menempuh rute dari Tugu Yogyakarta dilanjutkan ke arah Magelang dan Temanggung, Jawa Tengah. Selanjutnya akan menyesuaikan dengan bantuan Google Map.

Lilik mengatakan tidak memiliki persiapan apa pun kecuali membawa dua baju, air minum, dan uang Rp 50 ribu. Ia pun menargetkan sampai di Istana Merdeka dan bertemu Presiden Jokowi pada 17 Agustus 2019.

"Kalau bertemu Presiden ingin menyampaikan sepucuk surat 'Dilan untuk Melia', dalam arti Melia itu dari masyarakat sama wayang kulit Sengkuni," kata dia.

Saat ditanya mengenai maksud membawa wayang kulit dengan memilih tokoh Sengkuni, Lilik tidak menjelaskan dan hanya mengaku senang dengan wayang kulit.

Jika telah berhasil menemui Presiden, Lilik berencana menemui Amien Rais dan Prabowo Subianto. "Kalau diizinkan mau sowan (menemui) Pak Amien Rais, sowan ke Pak Prabowo. Mari kita berdamai membangun Indonesia tanpa saling menghujat," kata dia.

Aksi ini, menurut dia, bukan kali pertama ia lakoni. Sebelumnya ia mengaku pernah tiga kali melakukan aksi serupa.

"Yang pertama di Semarang pada 2014 menuntut keadilan waktu Persikaba melawan Persab Brebes, kedua jalan kaki minta stadion ke Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, ketiga aksi jalan kaki Blora-Jakarta bertemu Pak Jokowi terus melanjutkan ke KPK," kata dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus