Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pendidikan adalah istilah yang menyatakan proses mengubah sikap dan tingkah laku manusia dalam usaha mendewasakan melalui upaya pengajaran dan pelatihan, sebagaimana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kata pendidikan tidak hanya berkaitan dengan institusi formal, seperti sekolah dan perguruan tinggi, tetapi juga dalam kegiatan sehari-hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir ejournal.stitpn.ac.id, kata pendidikan secara etimologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu pedagogie, yang terdiri dari dua kata berupa pais (anak) dan again (membimbing).
Pengertian Pendidikan
Menurut Jurnal Kependidikan (2013), pendidikan adalah sebuah aktivitas yang mempunyai maksud atau tujuan tertentu yang diarahkan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki manusia, baik sebagai individu maupun masyarakat sepenuhnya.
Pendidikan juga didefinisikan sebagai proses yang diperlukan untuk memperoleh keseimbangan dan kesempurnaan dalam perkembangan manusia.
Kemudian, mengacu pada ejournal.lapad.id, pendidikan merupakan segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.
Pengertian lain dari pendidikan, yaitu segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kehidupan manusia.
Senada dengan hal itu, berdasarkan laman repository.radenfatah.ac.id, pendidikan adalah aktivitas dan upaya manusia untuk meningkatkan kepribadian dengan jalan membina potensi-potensi pribadi, yaitu rohani dan jasmani.
Pendidikan juga dimaknai sebagai usaha untuk membantu manusia mendapatkan kehidupan yang berarti, sehingga diperoleh kebahagiaan.
Tujuan Pendidikan
Adapun beberapa tujuan dari pendidikan sebagai berikut:
- Mencerdaskan peserta didik.
- Mengembangkan minat dan bakat yang ada di dalam diri peserta didik.
- Agar peserta didik menjadi insan yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
- Berpikir kreatif, berilmu, inovatif, mandiri, serta dapat berguna bagi bangsa dan negara.
- Bertanggung jawab dengan apa yang telah diamanahkan kepada peserta didik.
- Terhindar dari kebodohan yang dapat menghancukan bangsa.
- Berkembang dengan pola pikir yang cerdas.
Fungsi Pendidikan
Dari kajian antropologi dan sosiologi, terdapat tiga fungsi pendidikan, yaitu:
- Mengembangkan wawasan subjek didik terkait dirinya sendiri dan alam sekitar, sehingga dengan keduanya akan timbul kemampuan menganalisis akan pengembangan kreativitas dan produktivitas.
- Melestarikan nilai-nilai sumber daya manusia (SDM) yang akan menuntun jalan kehidupan, sehingga eksistensinya secara individual maupun sosial lebih bermakna.
- Membuka pintu bagi ilmu pengetahuan dan keterampilan yang sangat bermanfaat bagi keberlanjutan dan kemajuan hidup bagi individu dan masyarakat.
Unsur Pendidikan
Menurut Abdurrahman an-Nahlawi dalam Jurnal Kependidikan (2013), terdapat empat unsur tarbiyah (pendidikan), meliputi:
- Memelihara pertumbuhan fitrah manusia.
- Mengarahkan perkembangan fitrah manusia menuju kesempurnaan.
- Mengembangkan potensi insani atau SDM untuk mencapai mutu tertentu.
- Melaksanakan upaya-upaya tersebut secara bertahap sesuai irama perkembangan manusia.
Landasan Pendidikan
Mengutip file.upi.edu, terdapat empat jenis landasan pendidikan, meliputi:
Landasan Religius Pendidikan
Landasan religius dalam pendidikan mengacu pada nilai-nilai agama yang menjadi pedoman hidup. Ajaran agama memberikan pandangan tentang tujuan hidup, etika, dan moralitas yang selanjutnya diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran.
Landasan Filosofis Pendidikan
Landasan filosofi pendidikan berakar pada cara berpikir tentang pendidikan yang berasal dari filsafat. Filsafat pendidikan mencoba menjawab pertanyaan mendasar mengenai apa itu pendidikan, tujuan pendidikan, dan bagaimana proses edukasi seharusnya berlangsung.
Landasan Ilmiah Pendidikan
Landasan ilmiah atau faktual pendidikan berorientasi pada penggunaan data, fakta, dan teori-teori ilmiah. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pendidikan yang disajikan relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Landasan Yuridis Pendidikan
Landasan yuridis pendidikan menekankan pada aturan-aturan hukum yang membatasi penyelenggaraan pendidikan dalam koridor tertentu. Tujuan dari penerapan regulasi atau produk-produk hukum adalah untuk memberikan kepastian, menjamin kualitas, dan melindungi hak-hak peserta didik.
Asas Pendidikan
Berdasarkan jurnal.permapendis-sumut.org, terdapat empat asas pendidikan, yaitu:
Asas Kebutuhan
Asas kebutuhan didefinisikan sebagai penyusunan program pendidikan berlangsung sepanjang hidup manusia, tidak terbatas pada waktu-waktu tertentu dan tempat. Artinya, pendidikan mendorong manusia untuk terus-menerus belajar secara berkelanjutan.
Asas Relevansi dan Pengembangan Masyarakat
Pendidikan sebagai bagian dari pengembangan masyarakat mengandung arti bahwa setiap kebijakan dan kegiatan ditujukan untuk proses pembelajaran.
Dengan demikian, pendidikan merupakan usaha yang disengaja untuk membantu masyarakat agar mengubah sikap dan perilaku yang membangun.
Asas Wawasan Masa Depan
Asas pendidikan yang ketiga berorientasi pada kesiapan terhadap perubahan yang mungkin terjadi di masa mendatang.
Meskipun keadaan masa depan adalah alternatif kemungkinan, tetapi hal tersebut dapat dipelajari dan dipersiapkan kecenderungannya dalam berbagai aspek kehidupan.
Asas Pendidikan Sepanjang Hayat
Asas pendidikan sepanjang hayat, artinya pembelajaran hanya berakhir ketika manusia meninggal. Fungsi dari pendidikan seumur hidup adalah sebagai motivasi agar manusia terus belajar berdasarkan dorongan dari dalam dirinya sendiri.
Pilihan Editor: Pengertian Edukasi, Manfaat, Tujuan, Jenis, dan Contohnya