Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) membangun Project Tactical Integrated Satellite Communication. Projek ini dibangun untuk mengantisipasi perkembangan teknologi digital semakin masif dan berpotensi mempengaruhi pertahanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemarin, Ahad, 22 Agustus 2021, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa meninjau projek yang dilakukan di Markas Batalyon Perhubungan Pushubad, Kota Depok, Jawa Barat tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sekarang ini dengan pengadaan sistem yang baru, dengan menggunakan akses dua satelit baru, dua satelit yang berbeda, itu semakin bagus kita," kata Andika Perkasa seperti dikutip dari YouTube resmi TNI AD, Senin, 23 Agustus 2021.
Tactical Integrated Satcom TNI AD ini dilengkapi VSAT hub system dengan teknologi unit antena ukuran sembilan meter C-Band dan Ku-Band. Keduanya memiliki antena backup dan fullset Redundancy Block Up Converter (BUC). Serta 4 Ku-Band Tactical Manpack Terminal yang semuanya akan terintegrasi dengan Command Center Pushubad, serta Command Center Puskodal Markas Besar Angkatan Darat atau Mabes AD.
Letkol Chb Ahmad Farid, Kepala Bagian Multimedia Subdit Inkom Pushubad mengatakan sebelumnya TNI AD belum memiliki sistem komunikasi berbasis satelit. Ia menyebut Andika memunculkan ide untuk pengadaan komunikasi berbasis satelit ini, dan ingin TNI AD memiliki Hub Station.
Dari hub station itu, diharapkan operasional VSAT yang berada di satuan jajaran bisa lebih diatur, baik itu yang berada di Kodam ataupun di wilayah operasi.
"Selanjutnya di fasilitas ini juga memiliki sarana kontrol yang di sini kelak kemudian dapat kita fungsikan sebagai tempat pelatihan atau training center untuk ilmu komunikasi yang berbasis satelit," ujar Farid.
KSAD Andika datang meninjau bersama istrinya, Hetty Andika Perkasa. Ia juga didampingi jajaran Petinggi Pusat Perhubungan TNI AD.