Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Polisi dan Tentara Kerja Bakti di Desa Wadas, Tokoh Agama dan LBH Bicara Begini

Pengacara publik LBH Yogyakarta Julian Dwi Prasetya mengatakan pemulihan trauma warga Desa Wadas setelah penangkapan 67 warga setempat tidak mudah.

12 Februari 2022 | 23.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah warga yang sempat ditahan polisi tiba di halaman masjid Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu, 9 Februari 2022. Sebanyak 64 warga di Desa Wadas sempat ditangkap polisi bahkan sepuluh di antaranya masih di bawah umur. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Polisi dan tentara mengadakan kerja bakti di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah hari ini, Sabtu, 12 Februari 2022, setelah penangkapan warga dalam kasus lahan.

Tokoh agama Desa Wadas Kiai Bahrudin dan Mukti meminta polisi dan personil Kodam Diponegoro menghentikan kerja bakti, seperti mengecat masjid dan membuat jamban, sampai warga sembuh dari trauma.

Tokoh agama Desa meminta polisi dan tentara menghentikan kerja bakti di Desa Wadas karena membawa trauma terhadap warga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengacara publik LBH Yogyakarta Julian Dwi Prasetya mengatakan pemulihan trauma warga setelah penangkapan 67 warga setempat tidak mudah. Maka dia meminta polisi dan tentara tidak datang di Wadas.

"Tahan dululah program kerja bakti dan jambanisasi itu," kata Julian yang dihubungi hari ini.

Puluhan personil dari Polda Jateng dan Kodam VII/Diponegoro kembali datang ke Wadas dengan alasan kerja bakti mengecat masjid dan bakti sosial. Di video Wadas Melawan, polisi dan tentara bersama truk melintasi jalan Desa Wadas yang berkelok-kelok di perbukitan.

Mereka terlihat berada di beranda rumah warga. Terdengar suara sejumlah warga yang bernada kaget dan mempertanyakan kedatangan kembali polisi dan tentara

Penangkapan warga Wadas dalam kasus pembebasan lahan membetot perhatian publik nasional. Komnas HAM, Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Wahid, dan tim Kantor Staf Presiden hari ini menemui warga Desa Wadas untuk membicarakan kekerasan yang mereka alami.

Warga korban penangkapan, kata Julian, berharap Komnas HAM tidak hanya memediasi, tapi juga meginvestigasi kekerasan dan membantu warga mengatasi trauma.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kapolres Purworejo Ajun Komisaris Besar Fahrurozi menyebutkan 30 polisi, tentara, dan pegawai kecamatan datang ke Wadas untuk kerja bakti membersihkan masjid, dan musala. Mereka juga mengecat dan bakti sosial bersama warga.

"Itu kegiatan rutin program kerja Pangdam Diponegoro dan Kapolda Jateng," kata dia.

Menurut Fahrurozi, kedatangan polisi di Wadas adalah patroli rutin untuk menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat serta situasi kondusif.

BacaJurnalis Tempo Diintimidasi Warga Pendukung Tambang Andesit di Desa Wadas

Shinta Maharani

Shinta Maharani

Kontributor Tempo di Yogyakarta

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus