Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Prabowo Subianto menyebut kebiasaan memanipulasi data sebagai perilaku orang kurang waras. Hal itu dikatakan dalam pidato kebangsaan yang disampaikan di Semarang, Jumat 15 Februari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat itu, dia mengibaratkan negara seperti halnya tubuh manusia. “Kalau ada salah satu bagian yang sakit, maka semuanya akan ikut merasakan sakit,” katanya di ballroom Hotel Po Semarang.
Permasalahan itu menurutnya harus segera ditangani, terutama oleh para ahli. “Seperti kalau kita sedang sakit, bawa ke dokter,” katanya. Dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh melalui laboratorium atau CT scan.
Menurutnya, ada dua reaksi yang biasa diperlihatkan oleh pasien saat menerima hasil pemeriksaan. “Reaksi orang waras, oh, ini kekurangan saya yang harus dibenahi,” katanya.
“Tapi kalau orangnya agak kurang waras, dia akan memarah-marahi dokternya,” kata Prabowo. Orang seperti itu, lanjutnya, akan memaksa dokter untuk memberikan data hasil pemeriksaan sesuai dengan kemauannya.
Lebih lanjut Prabowo menyebut bahwa orang yang suka memanipulasi data merupakan orang yang tidak berani melihat kenyataan. “Jadi, orang seperti ini kira-kira akan selamat atau tidak,” katanya dengan nada bertanya.