Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Sukoharjo - Dosen Universitas Islam Negeri atau UIN Raden Mas Said Surakarta, Wahyu Dian Silviani, ditemukan tak bernyawa di rumah temannya di perumahan di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis, 24 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepergian Dian meninggalkan duka mendalam bagi pihak kampus maupun keluarga. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN RM Said Surakarta Ivan Rahmawan mengatakan keluarga besar UIN Solo merasakan kehilangan dan berbela sungkawa yang sangat mendalam atas meninggalnya Dian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Ivan, Dian merupakan salah seorang dosen terbaik yang sedianya diperuntukkan program studi baru, Ilmu Lingkungan di UIN RM Said Surakarta.
"Saya secara pribadi menyaksikan beliau, tidak ada tempat kecuali perpustakaan. Dan sebenarnya hari ini almarhumah mengikuti wawancara untuk mendapatkan beasiswa LPDP di Inggris. Almarhumah juga orang yang totalitas dalam mengerjakan semuanya. Tapi apalah daya Allah berkata lain," tuturnya di UIN RM Said Surakarta, Jumat, 25 Agustus 2023.
Ivan menuturkan dari pihak keluarga juga sudah mengikhlaskan kepergian Dian dengan penuh kesabaran.
Sementara Muhammad Hasil Tamzil, ayah Dian, mengenang putrinya sebagai sosok yang sedari kecil memiliki kepribadian yang baik dan pintar, serta tidak pernah menyusahkan orang tuanya.
Profil Wahyu Dian Silviani
Menurut data yang disampaikan pihak UIN RM Said Surakarta, perempuan berusia 34 tahun itu awalnya mengenyam pendidikan SD hingga SMA di kota asalnya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dian kemudian melanjutkan pendidikannya di Program Studi Kimia Universitas Mataram, NTB. Kemudian ia melanjutkan studinya di Australia dan mengambil gelar masternya di Mercure Macquarie University dan lulus pada 2016.
Dian mulai mengajar sebagai dosen CPNS di UIN RM Said Surakarta pada 2020 dan kemudian diangkat sebagai dosen PNS di perguruan tinggi itu pada 2021.
Selanjutnya: Pada hari ini, Jumat, 25 Agustus 2023, sebetulnya Dian…
Pada hari ini, Jumat, 25 Agustus 2023, sebetulnya Dian akan mengikuti tes wawancara beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk melanjutkan studi S3 di luar negeri. Namun peristiwa mengenaskan itu menguburkan cita-cita Dian.
Hafidah, perwakilan dosen dan rekan Dian, mengungkapkan almarhumah semasa hidup dikenal sebagai sosok yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan dan rasa setia kawan dan sosial kepada sesama.
"Dari beliau kami banyak belajar karena sosoknya sangat rendah hati, beliau lulusan luar negeri tapi mau bergaul dengan siapa saja dan mau melakukan pekerjaan-pekerjaan meski itu kecil dan remeh seperti membungkus kado. Beliau melakukannya dengan senang hati dan ikhlas serta bekerja dengan cerdas," ungkap Hafidah.
Ditemukan di rumah teman
Menurut informasi yang dihimpun Tempo di lokasi, Kamis, 24 Agustus 2023, jasad Dian kali pertama ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa oleh dua rekan perempuannya. Salah satunya berinisial F, 32 tahun.
F menyatakan terakhir berkomunikasi dengan korban melalui direct message (DM) Instagram pada Ahad, 20 Agustus 2023.
Menurut F, rumah itu merupakan milik teman sekaligus tetangga Dian yang sedang pulang kampung. Korban meminjam rumah itu karena rumahnya yang berada di perumahan tersebut sedang direnovasi.
Kepala Kepolisian Resor Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit menyatakan pihaknya menemukan tanda-tanda kekerasan pada jasad Dian. Namun dia belum bisa memastikan apakah Dian tewas karena pembunuhan atau karena hal lain. Polisi masih menyelidiki kasus kematian Dian.
SEPTHIA RYANTHIE
Pilihan Editor: Kolega Ungkap Sosok Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta yang Ditemukan Tak Bernyawa di Sukoharjo
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.