Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Program Kampus Merdeka, 920 Ribu Mahasiswa Telah Ikuti Pembelajaran di Luar Kampus

Berkat beragam program Kampus Merdeka, peringkat indeks inovasi Indonesia juga meningkat.

21 Oktober 2023 | 17.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Mendikbudristek Nadiem Makarim saat Peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-25. Dok. Kemendikbud

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melahirkan sejumlah kegiatan dalam kaitan dengan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Beragam kegiatan itu dimaksudkan untuk memberdayakan mahasiswa tak hanya di dalam kampus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kampus Merdeka adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek dengan memberikan hak kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar program studi selama 1 semester dan berkegiatan di luar perguruan tinggi selama 2 semester. Tujuan kebijakan itu adalah untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman dan menghasilkan pemimpin masa depan berkualitas unggul.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemendikbudristek mencatat sampai Oktober 2023, sebanyak 920 ribu mahasiswa dari seluruh Indonesia terlibat dalam program pembelajaran di luar kampus. "Selama 2023, banyak program yang telah dicapai oleh perguruan tinggi, khususnya dalam implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” kata Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam dalam keterangannya, Jumat, 20 Oktober 2023.

Beberapa program yang diikuti mahasiswa antara lain Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Magang Merdeka, Studi Independen Bersertifikat, Kampus Mengajar, maupun program MBKM yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi secara mandiri. Program Dana Padanan (matching fund) Kedaireka juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan karena banyak perguruan tinggi yang bersinergi dan berkolaborasi dengan dunia usaha dan industri (DUDI).

“Hal itu untuk menciptakan berbagai peluang yang lebih bagi mahasiswa untuk menemukan masa depannya dan membangun Indonesia emas,” kata Nizam.

Berkat beragam program itu, Nizam menyebut peringkat indeks inovasi Indonesia juga meningkat. Pada 2020, Indonesia menduduki peringkat ke-35 dan tahun ini naik tajam ke peringkat lima.

Meski begitu, perguruan tinggi negeri diminta untuk terus menunjukkan kinerja dan kemampuan dalam melaksanakan program yang telah direncanakan secara optimal demi membangun revitalisasi kampus yang sehat secara intelektual, jasmani, spiritual dan sosial.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus