Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Provinsi Bangka Belitung Bakal Berhentikan 4.000 Tenaga Honorer

Pemberhentian tenaga honorer ini bakal meningkatkan jumlah pengangguran di Bangka Belitung.

27 Juli 2022 | 13.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Massa yang tergabung dalam Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) terlibat bentrok dengan petugas saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, Selasa, 30 Oktober 2018. Dalam aksinya, para pekerja honorer tersebut menuntut pemerintah mengangkat mereka menjadi pegawai negeri sipil (PNS). TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara bertahap akan memberhentikan 4.000 orang tenaga honorer. Ini sebagai tindak lanjut kebijakan Kementerian PAN-RB mengurangi tenaga non-organik di pemerintahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami dengan berat hati harus melepas 4.000 tenaga non-organik di lingkungan pemerintah provinsi ini," kata Pejabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin, di Pangkalpinang, Bangka Belitung, Rabu, 27 Juli 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menjelaskan pemberhentian kontrak kerja tenaga honorer ini berdasarkan kebijakan dan Surat Edaran Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia tentang Penghapusan Tenaga Honorer pada 2023.

"Sebagian tenaga honorer ini masih dapat bisa kami fasilitasi, namun sebagian lagi belum sehingga dapat menimbulkan peningkatan pengangguran di daerah ini," katanya.

Menurut dia, dalam mengatasi peningkatan pengangguran dampak pemberhentian tenaga honorer ini, saat ini pemerintah provinsi terus berupaya meningkatkan ketersediaan lapangan kerja, misalnya dengan mendorong peningkatan hilirisasi timah.

"Paling tidak dalam waktu dekat ini, kami butuh lapangan kerja baru bagi orang orang ini. Jumlah 4.000 itu hanya dari pemerintah provinsi saja, belum lagi dari pemda, termasuk juga bagi tenaga-tenaga dalam tanda petik pengangguran terselubung," katanya.

Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Naziarto, meminta pemerintah kabupaten/kota tidak lagi merekrut tenaga honorer ini, guna meminimalisasi dampak dari kebijakan penghapusan tenaga honorer tahun depan.

"Ini harus menjadi perhatian kita semua, mengingat tenaga honorer di lingkungan pemerintah daerah ini sudah mencapai ribuan orang," katanya.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus