Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Ramai Aksi Kampus, Rektor Unair Serukan Demokrasi Bermartabat dan Pemilu Berkualitas

Rektor Unair memberikan tanggapan terkait situasi politik dan demokrasi tanah air belakangan ini.

8 Februari 2024 | 09.41 WIB

Rektor Unair Prof Mohammad Nasih. ANTARA/HO-PIH Unair
material-symbols:fullscreenPerbesar
Rektor Unair Prof Mohammad Nasih. ANTARA/HO-PIH Unair

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Universitas Airlangga atau Unair Mohammad Nasih mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga demokrasi bermartabat dan menyelenggarakan pemilu yang berkualitas. Hal itu ia sampaikan menanggapi dinamika politik tanah air belakangan yang juga diwarnai pernyataan sikap dan kritik dari dunia kampus untuk pemerintah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan demokrasi yang bermartabat di Indonesia, dengan pemilu yang berkualitas, jujur, adil, bebas, rahasia, aman, dan damai. Hal ini adalah tanggung jawab bersama demi persatuan dan kesatuan bangsa," kata Nasih dalam pernyataan tertulis yang diterima Tempo pada Kamis, 8 Januari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Nasih mengatakan pandangan atau aksi yang muncul selama ini bukanlah representasi resmi universitas, melainkan pandangan pribadi. "Unair mendukung demokrasi yang bermartabat dan pemilu berkualitas, menegaskan komitmen kami terhadap proses demokrasi yang adil dan transparan di Indonesia," kata dia.

Nasih pun menegaskan pentingnya menjunjung tinggi adab, moralitas, etika, tata krama, dan sopan santun dalam berpolitik. Ia menyoroti agar para elit politik, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk menjadi contoh yang baik dalam mewujudkan demokrasi yang bermartabat.

"Dan yang utama adalah mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas segala kepentingan pribadi, suku, golongan, maupun partai," kata Nasih.

Nasih juga mengatakan Unair secara tegas menolak politik uang dan upaya merusak persatuan melalui politik pecah belah. Karena itu, ia menekankan pentingnya kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terutama terkait Pemilu.

"Unair juga menghimbau agar penyelenggara pemilu menjalankan tugasnya secara profesional, adil, dan transparan, menjadi pijakan utama dalam pesan tersebut," kata Nasih.

Terkait keamanan, Nasih menekankan perlunya netralitas aparat penegak hukum, termasuk Polri dan TNI serta penjaminan keamanan bagi seluruh warga negara yang hendak menggunakan hak pilihnya.  "Pesan khusus diberikan kepada elemen masyarakat, seperti profesor, guru besar, ulama, kyai, cendekiawan, intelektual, akademisi, dosen, dan mahasiswa, untuk aktif mengedukasi masyarakat tentang pemilu," ujarnya.

Nasih pun menyinggung bahwa nantinya mahasiswa Unair akan terlibat langsung dalam penjagaan Tempat Pemungutan Suara atau TPS untuk menjaga ketertiban pemilu dan menjaga integritas. "Mahasiswa UNAIR akan turun langsung mengawasi TPS, menjaga integritas pemilihan. Kami juga memberikan ruang bagi penelitian dan riset yang relevan dengan dinamika pemilu untuk mendukung proses demokrasi yang sehat," kata dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus