Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang ingin rutin bertemu dengan para mantan presiden Republik Indonesia dengan membentuk presidential club atau klub kepresidenan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Andreas, hal tersebut merupakan ide yang baik. “Tetapi menurut saya, lebih baik Pak Prabowo fokus mempersiapkan diri untuk masa transisi yang lumayan panjang sampai Oktober nanti,” ujar dia ketika dihubungi, Sabtu, 4 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Andreas menyebut ada banyak masalah yang akan dihadapi Prabowo sebagai presiden nantinya. Misalnya, soal turbulensi ekonomi yang sudah mulai terasa, masuknya musim panas, perubahan iklim yang akan berpengaruh pada ketersediaan pangan, hingga berbagai persoalan lain ke depan.
Politikus senior PDIP itu berpesan untuk lebih memperhatikan masalah-masalah yang ada daripada membentuk klub tersebut. “Ketimbang memikirkan soal president club yang berpotensi digunakan sebagai ruang cawe-cawe yang akan mengganggu start awal kepempimpinan beliau ke depan,” ujarnya.
Ketika ditanya kemungkinan Mantan Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri bergabung dalam klub itu, Andreas tak menjawab secara eksplisit. "Pak Prabowo sebagai politisi senior mestinya sudah sangat paham apa yang terbaik untuk persiapan pemerintahannya ke depan, dan bagaimana membangun komunikasi dengan para mantan presiden maupun para elit maupun tokoh-tokoh masyarakat," kata dia.
Juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak sebelumnya membicarakan keinginan Prabowo untuk rutin bertemu dengan para mantan presiden. Menurut Dahnil, pertemuan-pertemuan itu nantinya bisa disebut sebagai presidential club atau klub kepresidenan.
“Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan,” ujar Dahnil, Jumat, 3 Mei 2024.
Melalui pertemuan-pertemuan itu, menurut Dahnil, Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan. Semua presiden dan mantan presiden Indonesia yang masih ada bisa bergabung dalam presidential club itu. Adapun saat ini, Indonesia memiliki dua mantan presiden yang masih hidup.
Mereka adalah Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Selain itu, Joko Widodo atau Jokowi sebagai Presiden ke-7 yang sedang menjabat akan segera digantikan oleh Prabowo pada 20 Oktober 2024 nanti.
Dahnil mengklaim keinginan itu adalah harapan Prabowo agar para pemimpin bangsa bisa kompak dan rukun. “Guyub memikirkan dan bekerja untuk kepentingan rakyat banyak, terlepas dari perbedaan pandangan politik dan sikap politik,” ujarnya.
Meski begitu, dia mengatakan presidential club bukanlah sebuah institusi. “Presidential club itu istilah saya saja,” ucap Dahnil.
SULTAN ABDURRAHMAN