Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Kapuas Huli - Rumah Betang (Sao Langke') Dipanipan Bolong yang terbakar di Desa Nanga Nyabau, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, berusia sekitar 151 tahun. Rumah betang ini mengalami kebakaran pada Minggu malam 19 Juli 2020. Kebakaran tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa, namun memaksa sekitar 100 penghuni rumah betang mengungsi menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kapuas Hulu Gunawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu Petrus Kusnadi di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, mengatakan bahwa rumah khas Suku Dayak Tamambaloh Nanga Nyabau yang dibangun tahun 1869 itu merupakan situs budaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Rumah Betang Nanga Nyabau itu salah satu situs budaya kita," katanya, Senin 20 Juli 2020.
"Tentu kami akan laporkan ke Kementerian Kebudayaan terkait kebakaran yang menghanguskan situs budaya tersebut," ia menambahkan.
Menurut Petrus, bangunan Rumah Betang Nanga Nyabau yang berada di Kabupaten Kapuas Hulu ini sudah beberapa kali diperbaiki namun tiang-tiang kayu ulin pada bangunan tersebut tidak pernah diganti.
"Kami sudah sering mengingatkan kewaspadaan terhadap api di rumah betang. Namun yang terjadi itu adalah musibah yang tentu ada hikmah dibalik itu semua. Kami turut prihatin...," katanya.
ANTARA