Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Satgassus Pencegahan Korupsi Polri Pantau Proyek Irigasi di Jawa Timur, di Mana Saja Lokasinya?

Satgassus Pencegahan Korupsi Polri bergerak ke Jawa Timur, untuk memantau sejumlah proyek peningkatan dan pemeliharaan jaringan irigasi.

21 Oktober 2023 | 09.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Satgassus Pencegahan Korupsi Polri, Yudi Purnomo Harhap mengatakan, pihaknya kembali melakukan upaya pencegahan tindak pidana korupsi. Ini dilakukan terhadap proyek-proyek pemerintahan yang sedang berjalan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kini Satgassus Pencegahan Korupsi Polri bergerak ke Provinsi Jawa Timur, untuk memantau sejumlah proyek peningkatan dan pemeliharaan jaringan irigasi yang dibiayai Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2023. Pemantauan dipimpin Harun Al Rasyid, eks penyidik KPK, pada 16-20 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bersama tim, Harun Al Rasyid didampingi Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur, Kementerian PUPR Irma Rahmawati dan Arie Prasetio Sugeng serta tim Balai Wilayah Sungai (BWS) Bengawan Solo. Sedangkan Brantas didampingi oleh Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Baju Trihaksoro, Sekretaris Kadis PU SDA Fauzy Nasruddin, Kabid Irigasi Moh. Fajar Taufiq. Sementara itu dari Kabupaten Bangkalan dikepalai oleh PJ. Bupati Bangkalan Arief M Edie, Plt. Kadis PUPR Kab.Bangkalan Rizal Mardiansyah.

Pemantauan ini, menurut Yudi Purnomo merupakan penugasan khusus dari Kapolri Jenderal Listiyo Sigit Prabowo kepada Satgassus untuk melakukan pengawasan atas proyek-proyek yang dibiayai dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Ini juga sebagai upaya pencegahan Tipidkor, sehingga pembangunan dapat dirasakan oleh masyarakat untuk menunjang pemulihan ekonomi nasional. Jika perekonomian masyarakat terus melaju cepat dan proyek-proyek yang ada bisa segera dimanfaatkan.

Harun menyebutkan beberapa proyek infrastruktur yang menjadi sasaran pemantauan dan mentoring sebagai berikut:

1. Rehabilitasi Daerah Irigasi (DI) Notopuro dengan Nilai Kontrak Rp. 10.909.561.722

2. Rehabilitasi DI Bulakmojo dengan Nilai Kontrak Rp. 3.856.785.000

3. Rehabilitasi DI Selowongko dengan Nilai Kontrak Rp. 2.080.209.819

4. Rehabilitasi DI Klosod dengan Nilai Kontrak Rp. 856.306.170

5. Rehabilitasi DI Jeruk Taman dengan Nilai Kontrak Rp. 2.239.025.733

6. Rehabilitasi DI Curah Menjangan dengan Nilai Kontrak Rp. 7.265.004.456

7. Rehabilitasi DI Brugpurwo dengan Nilai Kontrak Rp. Rp 4.807.309.842

8. Pembangunan Infrastruktur Pengendali Banjir Sungai Jatiroto DAS Bondoyudo Dengan Nilai Kontrak Rp 16.446.860.010

9. Rehabilitasi DI Tunjung, dengan Nilai Kontrak Rp. 6.569.808.400

10. Rehabilitasi DI DAM Paorampak dengan Nilai Kontrak: Rp. 565.182.000

11. Rehabilitasi DI Sbr Buluh Nilai Kontrak : Rp. 410.530.600

Menurut Harun Al Rasyid proyek peningkatan dan pemeliharaan jaringan irigasi dan pembangunan infrastruktur pengendali banjir, secara umum dapat dikatakan sudah cukup baik namun ada beberapa catatan antara lain beberapa pekerjaan masih belum selesai, diperlukan solusi untuk penempatan pembuangan sedimentasi, melakukan kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus