Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Sempat 12 Kali Gagal, Dosen UM Surabaya Bagikan Tips Lolos Beasiswa Luar Negeri

Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya Achmad Hidayatullah memberikan tips agar bisa berhasil mendapatkan beasiswa luar negeri.

21 Februari 2023 | 06.16 WIB

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Perbesar
Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Beasiswa jenjang S1 hingga S3 di luar negeri banyak ditawarkan oleh berbagai institusi. Namun, untuk bisa mendapatkannya, calon mahaiswa harus bersaing dengan ribuan orang yang mendaftar. Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surabaya Achmad Hidayatullah memberikan tips agar bisa berhasil mendapatkan beasiswa luar negeri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Achmad yang biasa disapa Dayat berhasil mendapat beasiswa program doctoral School of Education di University Of Szeged Hungary setelah 12 kali gagal. Menurut Dayat, hal pertama yang harus dilakukan adalah mempelajari dan memahami beasiswa yang akan diambil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Pada tahap ini luangkan waktu untuk mencari info beasiswa, buatlah target sebanyak mungkin terkait beasiswa yang akan dituju," ujarnya dilansir dari laman UM Surabaya pada Selasa, 21 Februari 2023.

Selain itu, Dayat menjelaskan perlu dibuat daftar atau catatan terkait hal-hal penting seperti pendaftaran, administrasi, dan batas akhir beasiswa. "Cobalah semua peluang beasiswa tersebut, karena kuota masing-masing beasiswa berbeda,”ujar Dayat.

Kedua, kata Dayat, pilih jurusan bukan berdasarkan gengsi. Dia menyarankan untuk memilih program studi yang sesuai kemampuan. Menurut dia, hal itu akan sangat mempengaruhi perkuliahan ke depan jika seseorang diterima.

Ketiga, buat motivation letter sebaik mungkin. Untuk membuatnya, seseorang perlu melakukan riset kecil terkait jurusan dan kampus yang akan dituju. Ketika menulis motivation letter, selain memperkenalkan diri, seseorang juga harus bisa menjelaskan mengapa memilih kampus dan jurusan tersebut.

Dayat menambahkan, dalam menulis motivation letter, diperlukan konsultasi kepada seseorang yang telah memiliki banyak pengalaman atau seseorang yang telah menerima beasiswa. Kesalahan fatal yang sering terjadi dalam menulis motivation letter, kata Dayat, adalah calon mahasiswa hanya menyebutkan jika kampus itu bagus dengan fasilitas lengkap. "Padahal motivation letter fokus tentang apa yang akan dipelajari," ujarnya.

Keempat, jangan malu bertanya. Terkadang pelamar beasiswa sudah merasa bisa dan over percaya diri. Tidak bertanya pada orang lain yang memiliki pengalaman. Jadi sering-seringlah bertanya dan melihat peluang yang lebih baik.

Kelima, jangan terlalu idealis untuk memakskaan diri mengejar beasiswa tertentu. Pelamar harus tahu kuotanya. Kadang beasiswa yang populer di negara tertentu kuotanya tidak banyak. Jadi, kata dia, seseorang harus bisa mengukur peluang yang akan diambil. Jika banyak daftar beasiswa yang diminati, jangan ragu untuk mencobanya.

Terakhir adalah koneksi. Di era digital sekarang, komunikasi lintas ilmu dan lintas negara mudah di lakukan. Jika komunikasi dengan profesor di kampus yang dituju bisa dibangun lebih awal itu menjadi awal yang baik sebelum memulai studi.  

“Sekarang banyak platform media profesional yang bisa dimanfaatkan, seperti Linked In yang bisa dimanfaatkan untuk calon pelamar beasiswa,”kata Dayat. 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus