SANGAT sedikit orang tahu bahwa Laksamana Sudomo, Kas Kopkamtib
itu, teman sekolah Nyak Abbas Acub, sutradara film Koboi
Cengeng. Pada zaman Jepang keduanya bersekolah di SMP Negeri
(d/h Zuster School) jalan Celaket Malang. Pada jam-jam
istirahat, keduanya sering ngobrol di emperan depan kelas di
tingkat utama sembari memperhatikan murid-murid lain yang lagi
bermain di halaman bawah. Sejak lulus tahun 1944 mereka berpisah
dan baru bertemu kembali 26 tahun kemudian ketika Sudomo menjadi
KSAL. "Ia masih tetap sama, tidak berubah, walaupun sudah
menjadi orang gede. Ia tetap periang, santai, cepat berkawan dan
tak suka formalitas", tutur sang sutradara.
Akhir tahun 1975 kemarin bekas murid dan guru SMP dan SMT Malang
tahun 1942-1947 menyelenggarakan reuni di Flores Room hotel
Borobudur Jakarta. Di samping Nyak Abbas dan Sudomo, hadir pula
bekas-bekas murid lainnya seperti Gubernur Sumatera Barat Harun
Zain, Pangdam Kalimantan Barat Nurman Sasono. "Sudomo ini dulu
di sekolah yang paling nakal, susah diatur, kok sekarang
sebagai Kas Kopkamtib dapat mengatur masyarakat", kata Pak Azis,
bekas guru Bahasa Indonesia yang juga sempat hadir. Lahir 20
September 1926 di Malang, Sudomo seorang perfeksionis yang tak
suka mentolerir kesalahan. Ia juga suka detail dan kritis.
Bapak dari 4 anak ini (isterinya asal Menado, Francisca) suka
mengikuti kebaktian di Gereja Kristen Paulus tak jauh dari
gedung Bappenas jalan Taman Suropati. "Meskipun ayah saya,
Martomihardjo seorang haji, tapi perbedaan agama ini tidak
mengapa", kata Sudomo. Ia perwira AL yang cepat naik bintangnya.
Pertama kali ia mengenal Mayjen uharto (sekarang Presiden)
tahun 1962. Ketika itu Sudomo menjadi Panglima AL Mandala di
bawah Suharto yang Panglima Mandala Pembebasan Irian Barat.
Tujuh tahun kemudian menjabat KSAL, 4 tahun kemudian sebagai
Wapang Kopkamtib di bawah Pangkopkamtib Jenderal Soemitro. Dan
setahun kemudian: Kas Kopkamtib.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini