Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Seperti Menilai Ratu Kecantikan

Presiden & Ny. Soeharto meresmikan kontes & pameran ternak nasional III di desa Ngabeyan, Kartasura, Ja-teng, yang diikuti 13 propinsi dengan 173 ternak sapi. (dh)

30 September 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PRESIDEN Soeharto memukul kentongan bertalu-talu. Ibu Tien Soeharto menekan tombol. Dan Kontes dan Yameran Ternak Nasional III yang berlangsung di Desa Ngabeyan, Kecamatan Singopuran, Kartasura (Jawa Tengah) 15 September itu secara resmi dimulai. Menyusul kemudian 173 ternak sapi dari 13 propinsi yang ikut dalam kontes dan pameran itu berdefile di hadapan para tamu dan undangan. Seribu pelajar sekolah lanjutan memakai caping dan pecut di tangan meliuk-liuk di lapangan menarikan Tari Gembala. Arena kontes dan pameran seluas 10 hektar pada areal tanaman tebu -- disewa dari pemiliknya antara Rp 17.500 hingga Rp 200.000 per hektar -- di desa yang pernah meraih gelar juara lomba desa tingkat nasional itu, dipadati manusia dan hewan. Persiapan untuk mensukseskan peristiwa nasional ini berlangsung sejak Mei 1978 lalu. Menelan biaya Rp 15 juta yang dibebankan pada APBD Kabupaten Sukohardjo -- Kartasura termasuk Kabupaten Sukoharjo. Kemudian para peserta selain membawa surat dari Pemerintah Daerah masing-masing juga dikenakan biaya Rp 33 ribu. Apa yang terjadi di Kartasura itu mencakup tiga kegiatan pokok. Antara lain kontes yang terdiri dari 8 jenis untuk memperebutkan 48 kejuaraan kelompok sapi sali, sapi Ongole dan sapi Madura, sapi Kreman, sapi hasil kawin suntik, sapi perah, Karkas, simas ayam, sapi teladan dari daerah, keadaan dan kegiatan staf. Tiket Haji Untuk kontes ini, dari 48 kejuaraan tiga kejuaraan pertama memperoleh piala bergilir dari Presiden. Yaitu juara umum 1, juara I jenis pejantan kelompok sapi sali dan juara I jenis pejantan sapi Ongole. Juara umum adalah Jawa Timur. Lalu juara I jenis pejantan sapi Bali Wismaruskasi (25 tahun) dari Desa Camplong I, Batuleo, Kupang (NTT), dan juara I jenis pejantan kelompok sapi Ongole Hadisuyitno (45 tahun) dari Desa Mranggen, Klaten (Jawa Tengah. Para juara selain mendapat piala, juga Tabanas Rp 250 ribu dan tiket untuk keluar negeri. Seperti pernah dijanjikan Presiden Soeharto akan memberikan tiket naik haji kepada beberapa pemenang. Kepala Negara memenuhi janji itu. Ternyata Soeparno dari Desa Ngetuk (Pati) mendapat tiket itu karena ia telah berhasil memenangkan untuk jenis kawin suntik. Tapi bukan Soeparno saja yang beruntung dapat tiket naik haji, juga juara I jenis sapi Ongole dan juara pertama jenis sapi Bali. Menurut Presiden, bagi yang belum ingin naik haji tiket itu bisa diminta "mentahan"nya saja. Nilai tiket itu sesuai dengan ONH tahun ini yaitu Rp 760 ribu. Menurut Kepala Negara dengan Rp 760 ribu (kalau belum berniat naik haji) bisa dibeli 3 bibit sapi dan mungkin 10 tahun mendatang dari 3 bibit itu bisa menjadi 10 atau lebih. Khusus untuk juara umum I, Propinsi Jawa Timur, Presiden memberi pompa air yang masing-masing bisa mengocori sawah 50 sampai 100 hektar. Dalam menilai kontes ternak, berkata Syahlan dari Humas/Bagian Umum Propinsi Jawa Tengah, "serumit menilai ratu kecantikan. Yang dinilai tinggi badan, berat badan, sifat kejantanannya, sex, kwalitas air maninya dan juga jumlah dagingnya. Untuk yang betina: tubuhnya, keserasian tubuh, susu, sifat keibuan dan lain-lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus