Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Sihir Warna-warna Ijen

Status gunung dalam keadaan siaga tak menghentikan para petualang ke sana. Ada kaldera yang selalu berganti warna.

12 Mei 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SPANDUK berisi larangan mendekati kawah Ijen dalam radius 1,5 kilometer itu tidak berhasil menghadang niat Hendri Irawan. Pemuda 22 tahun asal Banyuwangi ini nekat mendaki gunung berapi aktif itu karena tergoda oleh keindahan kalderanya. ¡±Pemandangan itu menyuguhkan eksotisme, unik, dan langka,¡± katanya kepada Tempo, Selasa pekan lalu.

Beberapa peringatan terpasang di jalan masuk hingga Pos Paltuding di kawasan wisata Gunung Ijen di perbatasan Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi itu. Pengumuman dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banyuwangi karena kawah Ijen sedang dalam kondisi siaga sejak Juli tahun lalu.

Tapi, bagi Hendri dan pendaki lain, kecantikan kawah yang bisa berubah warna itu lebih memikat dibanding ancaman yang bisa saja datang. Pada siang hari, warna airnya hijau toska. Adapun dasar danau terlihat memancarkan warna kuning. Di bawah sinar matahari dan embusan angin gunung, hijau toska itu selalu berpadu dengan kepulan asap putih dari lapisan belerang berwarna kuning pada dinding kaldera di sekeliling danau.

Menjelang senja, danau akan memancarkan nuansa biru terang bercampur kepulan asap putih. Cahaya biru keputihan layaknya lampu neon raksasa akan terlihat pada malam hari di puncak Ijen.

Itulah yang menjadi daya tarik bagi ratusan wisatawan Nusantara serta sejumlah turis dari Eropa dan Asia yang nekat mendaki. Lapangan parkir di Pos Paltuding seluas lapangan sepak bola selalu disesaki oleh sepeda motor dan mobil pengunjung. Jumlah pendaki makin banyak pada Mei-Oktober.

Selain kawah, aktivitas ratusan penambang belerang tradisional menambah lengkap keindahan Gunung Ijen. Mereka naik dan turun melalui dinding kaldera dengan memikul belerang. "Aktivitas penambang belerang tidak bisa ditemukan di gunung lain," ujar Remi Bernard, 34 tahun, turis asal Prancis.

Kawasan wisata Gunung ijen dikelola Balai Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah III Jawa Timur. Kepala Bidang Konservasi Sunandar Trigunajasa mengatakan para pelancong hanya diperbolehkan berkunjung sampai Pos Paltuding selama status gunung siaga. "Para turis masih bisa menikmati agrowisata perkebunan kopi Arabika atau air terjun Blawan, yang tidak kalah indah," katanya.

Bambang Soekwanto, Kepala Dinas Pariwisata, Olahraga, dan Perhubungan Kabupaten Bondowoso, mengatakan, sejak puluhan tahun lalu, kawasan puncak Ijen menjadi destinasi favorit. Pemerintah Bondowoso akan terus memperbaiki infrastruktur, seperti jalan. "Kami juga punya rencana mengembangkan desa-desa di sekitar Ijen menjadi desa wisata," ucapnya.

Untuk menikmati pemandangan di puncak Ijen itu, pengunjung harus menempuh perjalanan dari Bondowoso ke Sempol dengan jarak 60 kilometer. Dari desa terakhir, wisatawan bisa memanfaatkan jasa ojek dengan tarif maksimal Rp 75 ribu. Selama perjalanan menuju kawasan Ijen, para turis bisa menikmati pemandangan berupa permukiman penduduk desa, area pertanian, kebun kopi dan kakao, serta hutan pinus dan cemara.

Sedangkan untuk akomodasi, pelancong bisa beristirahat di vila yang dikelola Kementerian Kehutanan dengan tarif Rp 100 ribu per malam. Penginapan ini hanya sekitar 500 meter dari jalur pendakian ke kawah Ijen.

Jika ingin lebih nyaman, pengunjung bisa menginap di rumah tamu milik PT Perkebunan Nusantara XII di Kompleks Perkebunan Kopi Belawan dan Kebun Jampit. "Tarifnya paling mahal Rp 300 ribu per malam," ujar Suparni, 40 tahun, salah satu agen perjalanan wisata di Bondowoso.

Eko Ari Wibowo, Mahbub Junaidy, Ika Ningtyas

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus