Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Uji Nyali di Jeram Pekalen

Kawasan bersungai dengan jeram dari yang "gahar" hingga ramah untuk wisata keluarga. Akses ke lokasi rusak parah.

BUNYI gemrojog derasnya arus ditingkahi pekikan sekelompok muda-mudi memecah keheningan tepi Sungai Pekalen. Seperti mendengar aba-aba, Suhadi sigap mencangklong kamera dan berlari mencari posisi. Begitu terdengar sorak-sorai, ia membidikkan kamera ke arah kehebohan suara. Di atas perahu karet, para peserta arung jeram pun bergaya dengan mengangkat dayung mereka.

Posisi Suhadi mengambil gambar berada di Desa Brabe, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo. Lokasi ini merupakan area peristirahatan peserta arung jeram setelah dua jam menelusuri Sungai Pekalen dari Desa Pesawahan. Sungai ini berhulu di Pegunungan Argopuro dan Gunung Lemongan.

12 Mei 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BUNYI gemrojog derasnya arus ditingkahi pekikan sekelompok muda-mudi memecah keheningan tepi Sungai Pekalen. Seperti mendengar aba-aba, Suhadi sigap mencangklong kamera dan berlari mencari posisi. Begitu terdengar sorak-sorai, ia membidikkan kamera ke arah kehebohan suara. Di atas perahu karet, para peserta arung jeram pun bergaya dengan mengangkat dayung mereka.

Posisi Suhadi mengambil gambar berada di Desa Brabe, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo. Lokasi ini merupakan area peristirahatan peserta arung jeram setelah dua jam menelusuri Sungai Pekalen dari Desa Pesawahan. Sungai ini berhulu di Pegunungan Argopuro dan Gunung Lemongan.

Obyek wisata arung jeram Pekalen memang belum setenar Gunung Bromo. Namun sungai sepanjang 29 kilometer ini menjanjikan petualangan memicu adrenalin. Pekalen menyimpan 50 jeram. Oleh operator arung jeram Regulo Arus Liar, tempat Suhadi bekerja, ada 31 jeram yang sudah diberi nama. Setiap jeram memiliki kisahnya sendiri. Biasanya nama itu diambil dari pengalaman peserta dan tingkat kesulitan mengarungi jeram.

"Beda operator, beda nama. Setiap operator memberikan nama yang berbeda terhadap jeram di Sungai Pekalen," kata Abdullah, Manajer Operasional Regulo, saat ditemui di markasnya, di DAM 8, Desa Brabe, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo. Nama-nama jeram versi Regulo, misalnya, Jeram Selamat Datang, Pilar, Panjang, DHL, dan Dayung. Nama DHL diberikan karena salah satu bos jasa pengiriman barang ini harus kehilangan empat giginya saat mengarungi jeram tersebut.

Tapi maskot Regulo adalah Jeram Dayung. "Sering kali dayung hilang ketika melewati jeram ini. Arusnya deras dan berkelok tajam. Perahu seolah-olah akan membentur batu besar," ujar Abdullah. Ada juga Jeram Inul, karena peserta otomatis bergoyang ala penyanyi dangdut, Inul Daratista, saat melewatinya. Menurut Abdullah, yang juga pemegang sertifikat International Rafting Federation, tingkat kesulitan pengarungan Pekalen cukup komplet. "Grade II hingga V."

Ada tiga operator yang menawarkan jasa kepada para pencinta olahraga alam bebas ini, yaitu Regulo, Songa, dan Noars. Ketiganya menawarkan paket petualangan dari yang paling ekstrem hingga paket "aman" untuk keluarga. Harga setiap paket sekitar Rp 200 ribu per orang.

Paket yang umum dipilih di Regulo, kata Abdullah, adalah ­adventure ­rafting. Jaraknya 13,5 kilometer dengan waktu tempuh sekitar tiga setengah jam. Pada dua jam pertama, adrenalin peserta akan terpacu terus-menerus karena jeram di daerah ini cukup ekstrem. "Arung jeramnya seru. Banyak yang menjerit histeris," ujar Anton, karyawan asal Surabaya yang datang ke Pekalen bersama belasan temannya, dua pekan lalu.

Anton baru saja menyelesaikan dua jam pertama petualangannya. Namun ia dan teman-temannya tak dibiarkan menenangkan degup jantung lebih lama. Di area peristirahatan itu, Regulo masih menawarkan uji nyali melompat ke sungai dari jembatan. "Tingginya tujuh meter. Ini sama seperti latihan bunuh diri," kata Abdullah seraya tertawa.

Pekalen tak hanya menjanjikan petualangan arung jeram. Sungai dengan lebar 5-30 meter ini punya pemandangan menakjubkan, seperti tujuh air terjun dan tebing terjal dengan gua-gua tempat kelelawar bersarang.

Di kawasan ini tersedia cukup banyak penginapan. "Rata-rata per malam Rp 200 ribu per kamar," ucap Sukris Wahyudi, pengelola Madakaripura Leader Camp and Adventure Provider. Regulo menyediakan tenda, sedangkan Songa menyiapkan pondok Rp 65 ribu per malam.

Tempat wisata ini berjarak 25 kilometer dari Kota Probolinggo ke arah Situbondo. Sayangnya, beberapa kilometer sebelum lokasi, jalan rusak. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo Doddy Nur Baskoro menjanjikan pengembangan wisata di Pekalen.

Hayati Maulana Nur, David Priyasidharta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus