Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, SINGAPURA- Singapore Management University (SMU) meluncurkan SMU Urban Institute, lembaga riset multi disiplin yang didedikasikan untuk penelitian dan studi terkait dengan infrastruktur, pertumbuhan, dan kehidupan perkotaan. Institut baru ini akan berfokus pada kota-kota di Asia yang saat ini tengah mengalami laju urbanisasi yang sangat pesat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur SMU Urban Institute, Orlando Woods mengatakan latar belakang didirikannya lembaga riset ini untuk membantu para perancang kebijakan menghadapi tantangan yang semakin rumit dan mendesak dalam menyeimbangkan pertumbuhan kota yang tetap berkelanjutan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Lembaga ini akan menjadi yang pertama di Asia Tenggara yang bertujuan membahas berbagai tantangan yang dihadapi oleh kota-kota di Asia,” ujar Orlando, Rabu, 17 Januari 2024.
Perkembangan pembangunan kota yang cepat melahirkan berbagai persoalan yang menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat, seperti persaingan untuk saling memperebutkan ruang, sumber daya, dan layanan perkotaan.
Ruang lingkup pembahasan SMU Urban Institute di antaranya mencakup sosial budaya, ekonomi yang berkaitan dengan kehidupan perkotaan, hingga infrastruktur fisik perkotaan. “Institut ini akan memainkan peran sebagai penghubung antara para akademisi, pembuat kebijakan, komunitas, dan industri untuk saling berhubungan satu sama lain,” ujar Orlando.
Pada peluncurannya, SMU Urban Intitute sekaligus meneken nota kesepahaman dengan Sekolah Desain Thammasat University. Keduanya bersepakat untuk memfasilitasi pertukaran data, dokumentasi, dan materi penelitian, termasuk pertukaran mahasisea dan penelitian, serta penyelenggaraan seminar dan simposium bersama.
“Ke depannya SMU berharap dapat mengembangkan lebih banyak kemitraan dengan para pemangku kepentingan di Thailand, Indonesia, Vietnam, dan sekitarnya.”
Jajaran pimpinan Singapore Management University bersama Menteri Senior Negara Urusan Luar Negeri dan Pembangunan Nasional Singapura, Sim Ann dalam peluncuran SMU Urban Institute di SMU Hall, Singapura, Rabu, 17 Januari 2024. TEMPO/Ghoida Rahmah
Ketua SMU, Piyush Gupta, menuturkan persoalan perkotaan menjadi topik utama yang selalu diikutsertakan dalam perencanaan kebijakan pembangunan di berbagai negara. Terlebih, kota-kota khususnya di Asia saat ini mengalami tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, mulai dari pergeseran demografis akibat migrasi hingga peningkatan kebutuhan akses pendidikan dan lapangan kerja. “Perpaduan antara praktik pembangunan kota yang lama dan baru juga menambah kerumitan.”
Kehadiran SMU Urban Institute sejalan dengan misi universitas untuk mempromosikan penelitian terapan yang mengatasi masalah-masalah sosial dengan menciptakan wadah bagi para perencana kota, perancang, ekonom, ilmuwan sosial, dan pembuat kebijakan di Asia untuk mengeksplorasi berbagai solusi secara kolaboratif.
“Gejolak yang terjadi baru-baru ini yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 dan pergeseran geopolitik semakin meningkatkan urgensi dari penelitian yang akan dilakukan dalam kerangka ini,” ucap Piyush.
Menteri Senior Negara Urusan Luar Negeri dan Pembangunan Nasional Singapura, Sim Ann, berujar tantangan yang terus berkembang harus dihadapi pemerintah di berbagai negara, khususnya Singapura, Indonesia, Malaysia, dan negara di kawasan Asia Tenggara lainnya. “Penting bagi suatu kota untuk belajar dari kota-kota lainnya, dan mengeksplorasi solusi kolaboratif untuk membangun pembangunan perkotaan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Tantangan perkotaan yang akut seperti kepadatan penduduk, permukiman kumuh, kemacetan lalu lintas, pencemaran lingkungan, dan banjir di antaranya masih menjadi masalah utama yang harus dihadapi banyak kota di seluruh dunia.
“SMU Urban Institute dapat memfasilitasi pertukaran pengalaman dan penelitian antara Singapura dan negara-negara tetangan kami, serta membantu para pembuat kebijakan dan praktisi untuk menciptakan lingkungan hidup yang baik bagi seluruh masyarakat,” kata Sim.