Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Soal Libur Sekolah Selama Ramadan, Menag Nasaruddin Umar: Kami Akan Umumkan

Menteri Agama Nasaruddin Umar angkat bicara soal rencana libur sekolah selama Ramadan 2025.

16 Januari 2025 | 20.42 WIB

Menteri Agama Nasaruddin Umar saat ditemui di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis, 16 Januari 2025. TEMPO/Hanin Marwah
Perbesar
Menteri Agama Nasaruddin Umar saat ditemui di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis, 16 Januari 2025. TEMPO/Hanin Marwah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Agama atau Kemenag segera akan mengumumkan hasil keputusan terkait libur sekolah selama Ramadan 2025. Menteri Agama Nasaruddin Umar mengkonfirmasi telah melaksanakan rapat untuk membahas hal tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Itu akan kami umumkan. Sudah dirapatkan itu kemarin,” kata dia ketika ditemui di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Kamis, 16 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Satu hari sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti juga menyebut wacana tersebut sudah melalui pembahasan lintas kementerian dan telah menghasilkan kesepakatan. Saat ini, masyarakat hanya perlu menunggu surat edaran (SE) dari kementerian-kementerian yang terlibat untuk diterbitkan.

"Sudah kami bahas tadi malam lintas kementerian, tetapi nanti pengumumannya tunggu sampai ada SE bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Agama, serta Kementerian Dalam Negeri. Tunggu sampai surat edarannya keluar, mudah-mudahan dalam waktu singkat," kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti saat ditemui usai menghadiri Tanwir 1 Aisyiyah di Jakarta, Rabu, 15 Januari 2025, dikutip dari Antara.

Wacana pemberlakuan libur satu bulan selama Ramadan pertama kali mencuat dari pernyataan Wakil Menteri Agama Muhammad Syafi’i pada akhir tahun lalu. Ia mengatakan sudah ada wacana untuk siswa sekolah libur selama Ramadan.

“Sudah ada wacana,” kata Syafi’i kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Senin, 30 Desember 2024.

Meski saat itu dirinya mengatakan belum ada keputusan internal terkait hal tersebut, wacana pemberlakuan libur Ramadan menimbulkan perdebatan di masyarakat. 

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), misalnya, mereka menilai libur sekolah satu bulan penuh selama Ramadan akan merugikan murid. Sekretaris Jenderal FSGI Heru Purnomo mengatakan ini berkaitan dengan target capaian kurikulum yang perlu dipenuhi.

“Ketika melihat pada cerminan target kurikulum, maka pembelajaran dengan libur satu bulan penuh akan menjadi permasalahan atau kendala untuk mengejar target kurikulum yang akan dicapai,” ujarnya kepada Tempo pada Rabu, 15 Januari 2025.

Di sisi lain, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan pihaknya segera menyiapkan paket khusus sebagai pengganti aktivitas belajar-mengajar bila pemerintah resmi memutuskan meliburkan sekolah selama bulan suci Ramadan.

Haedar mengatakan paket khusus tersebut seperti kegiatan keagamaan di masjid maupun sekolah yang juga dalam pengawasan para guru atau tenaga pengajar, sehingga tetap terjadi pembinaan karakter kepada para peserta didik.

“Kami mendukung, tapi ada tiga poin penting bagi Muhammadiyah, Ramadan harus tetap dijadikan arena untuk mendidik akhlak, budi pekerti, dan mendidik karakter,” katanya saat ditemui di sela pembukaan Tanwir 1 Aisyiyah di Jakarta, Rabu.

Sapto Yunus dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus