Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Soal Pengungsi Rohingya, Mahfud: Kita Tampung Mereka Sementara

Mahfud Md mengatakan pemerintah memang memutuskan untuk menampung para pengungsi Rohingya untuk sementara

30 Desember 2021 | 15.43 WIB

Sebuah perahu yang membawa pengungsi Rohingya, termasuk perempuan dan anak-anak, terlihat terdampar di perairan lepas pantai Bireuen, provinsi Aceh, Indonesia, Senin, 27 Desember 2021. Indonesia akan mengizinkan kapal yang penuh dengan Rohingya yang terdampar di lepas pantainya untuk berlabuh. Aditya Setiawan via REUTERS
Perbesar
Sebuah perahu yang membawa pengungsi Rohingya, termasuk perempuan dan anak-anak, terlihat terdampar di perairan lepas pantai Bireuen, provinsi Aceh, Indonesia, Senin, 27 Desember 2021. Indonesia akan mengizinkan kapal yang penuh dengan Rohingya yang terdampar di lepas pantainya untuk berlabuh. Aditya Setiawan via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md mengatakan pemerintah memang memutuskan untuk menampung para pengungsi Rohingya yang saat ini terombang ambing di Perairan Aceh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Meski begitu, Mahfud mengatakan langkah ini hanya sementara saja. "UNHCR itu Komisi PBB di bidang pengungsian, tapi kita tak meratifikasi itu. Tapi kita kan punya kemanusiaan. Kita tampung tapi sementara," kata Mahfud di kantornya, Kamis, 30 Desember 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Mahfud mengatakan Indonesia sejak awal tak meratifikasi UNHCR. Karena itu tak ada kewajiban untuk menampung para pengungsi. Seharusnya, kewajiban itu ada di UNHCR. Namun Mahfud mengatakan pemerintah tak sampai hati.

Langkah pemerintah ini, kata dia, murni didasari oleh kemanusiaan. Kondisi para pengungsi yang dikabarkan sekitar 100 orang itu mengenaskan. Mereka terombang-ambing di atas kapal yang mesinnya rusak sejak beberapa hari lalu.

"Mereka itu masuk ke perairan dan ada yang mau mati. Ada yang melompat, ada yang mau menenggelamkan diri karena sakit ada yang karena kalau dikembalikan dia lebih baik mati aja. Ada juga yang begitu," kata Mahfud.

Sebelumnya, kapal pembawa pengungsi Rohingya terlihat di perairan Bireuen pada 26 Desember 2021 lalu. Berdasarkan foto dan laporan dari nelayan setempat, mayoritas penumpang kapal adalah wanita dan anak-anak. Selain itu, kapal juga dilaporkan mengalami kebocoran dan kerusakan mesin sehingga terombang-ambing di laut terbuka di tengah cuaca buruk. Kapal juga beresiko tenggelam.

 

Egi Adyatama

Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus