Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, menjawab dugaan timnya mengerahkan aparat pemerintah desa untuk mendukung Prabowo-Gibran. Dugaan pengerahan perangkat negara itu dimuat dalam majalah Tempo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rosan tak menyanggah ataupun mengafirmasi dugaan itu. Dia mengatakan dalam negara demokrasi, semua berhak bicara apa pun. "Siapa pun boleh mengatakan apa pun," ucapnya saat ditemui di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu, 9 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, Rosan mengatakan pihaknya akan menekankan edukasi politik di Pemilu 2024. "Jangan membuat politik itu menjadi apriori, jadi hal yang menyeramkan, jadi hal yang bernada hoaks," ujarnya.
Edukasi politik, Rosan mengatakan, menargetkan para pemilih muda. "Jadi lakukanlah ini dengan riang gembira seperti yang Pak Prabowo sampaikan, dengan selalu positive thinking, aura yang positif, terbuka," tuturnya.
Dilansir dari majalah Tempo, dua orang pengurus Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia atau Papdesi bercerita, banyak rekan mereka ketakutan setelah sejumlah kepala desa diperiksa oleh polisi. Mereka enggan beraktivitas lagi dalam politik, terutama mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud Md dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Pendukung kedua pasangan itulah yang paling sering diperiksa oleh polisi.
Namun ada juga kepala desa yang mengakali koleganya beralih mendukung Prabowo-Gibran. Beberapa di antaranya hadir dalam acara Asosiasi Pemerintah Daerah Seluruh Indonesia atau Apdesi di Jakarta. Sejumlah narasumber yang ditemui Tempo menyebutkan Kepolisian Daerah Jawa Timur ikut membiayai para kepala desa di provinisi itu untuk datang ke Gelora Bung Karno.
Pemanggilan kepala desa juga terjadi di Jawa Tengah. Kamis, 16 November 2023, Polda Jawa Tengah memerintahkan kepala desa di Karanganyar menghadap penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus pada 27–29 November 2023. Polisi menyelidiki penggunaan dana aspirasi desa bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Surat pemanggilan ini bocor dan beredar di media sosial. Ketua Dewan Pimpinan Cabang Papdesi Karanganyar, Sutarso, baru mengetahui pemanggilan itu setelah ramai diberitakan. Meski menyatakan siap diperiksa oleh polisi, ia tetap terkejut. "Baru pertama kali ada pemanggilan seperti ini," kata Sutarso, Kamis, 30 November 2023.