Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Sidoarjo Zainal Abidin dan Ketua PCNU Banyuwangi Mohammad Ali Makki memenuhi panggilan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) untuk tabayun. "Ketua PCNU Sidoarjo dan Banyuwangi sudah datang dan sudah tabayun langsung,” kata Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu, 26 Januari 2022.
Ketua PCNU Banyuwangi dipanggil setelah PBNU menerima laporan keterlibatan Ali Makki dalam kegiatan politik pemilihan presiden 2024. Kegiatan itu digelar di Kantor PCNU Banyuwangi pada Rabu, 19 Januari 2022 dihadiri Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Adapun pemanggilan Ketua PCNU Sidoarjo berkaitan dengan laporan kegiatan yang diinisiasi Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB Sidoarjo dengan melibatkan seluruh Majelis Wakil Cabang NU setempat. Menurut Yahya Staquf tabayun tersebut penting karena keterlibatan NU secara kelembagaan. “NU secara kelembagaan tidak boleh terlibat atau dilibatkan dalam kegiatan politik praktis,” kata Gus Yahya.
Ketua PCNU Sidoarjo dan Banyuwangi juga menyerahkan uraian tertulis tentang kronologi peristiwa disertai dengan penjelasan. Gus Yahya menilai laporan tertulis dan penjelasan secara lisan dari dua Ketua PCNU itu telah memberikan gambaran lengkap. Yahya menyimpulkan kekurang hati-hatian menyebabkan NU secara kelembagaan dibawa-bawa ke dalam kegiatan politik praktis.
PCNU Sidoarjo dan Banyuwangi menyatakan bertanggungjawab dan memohon maaf atas kekhilafannya. Gus Yahya juga menegaskan kembali bahwa NU tidak boleh secara kelambagaan dilibatakan di dalam kegiatan partai untuk kepentingan politik praktis.
Penegasan itu, kata Gus Yahya, berlaku untuk seluruh PCNU dan PWNU se-Indonesia. Menyangkut pihak-pihak lain di luar NU, kata Gus Yahya, akan ditindaklanjuti melalui komunikasi.
Baca Juga: Sebut NU Memperalat PKB, Ketua PCNU Bondowoso Dipanggil PBNU
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini