Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Tidak Didominasi Pemain Lawas

Dua politikus mapan di daerah pemilihan Jawa Tengah 1 tidak maju. Membuka lebar peluang bagi penantang baru.

13 Februari 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menghadiri seminar Sekolah Partai Calon Kepala Daerah dan Calon Wakil Kepala Daerah DPP PDIP di Depok, Desember 20

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA - Sejumlah wajah baru berlaga merebut delapan kursi anggota Dewan Perwakilan Rakyat di daerah pemilihan Jawa Tengah 1. Mereka bekerja keras meraup suara di daerah pemilihan yang meliputi Kota Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Kendal itu. Apalagi sejumlah inkumben-seperti Agus Hermanto dari Partai Demokrat serta Tjahjo Kumolo dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan-tidak lagi berlaga di sana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tjahjo, tiga besar pemilik suara dalam pemilihan 2014, memilih tidak ikut menjadi calon legislator tahun ini karena ingin berfokus menjadi Menteri Dalam Negeri. Sedangkan Agus tidak kembali maju karena merasa sudah di puncak karier.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para penantang baru itu antara lain Dini Shanti Purwono, calon legislator dari Partai Solidaritas Indonesia. Dini, 44 tahun, adalah pengacara senior dan selama empat bulan terakhir vokal menjadi juru kampanye tim pemenangan pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Meski sibuk mengurus kampanye pemilihan presiden, Dini tetap rutin mengunjungi daerah pemilihannya. Target utama kampanye dia adalah kelompok muda. "Karena kami sebagai partai modern yang memang banyak melakukan sosialisasi di media sosial," kata Dini, beberapa waktu lalu.

Dini rajin menggelar diskusi dengan mahasiswa di Salatiga dan Semarang. Ia ikut mengkampanyekan program PSI, yakni aplikasi pemantau kinerja Dewan, yang akan diluncurkan segera. Mantan Staf Khusus Menteri Keuangan Chatib Basri pada 2014 ini mengatakan percaya diri terpilih meski melawan sejumlah politikus senior di daerah pemilihannya. Lulusan sekolah hukum Harvard ini mengaku ingin duduk di Komisi Hukum DPR RI untuk merumuskan reformasi peradilan.

Daerah pemilihan Jawa Tengah 1 memiliki 110 calon anggota DPR RI yang bakal memperebutkan 2,8 juta suara untuk mendapatkan delapan kursi anggota DPR RI. Sebagian dari mereka adalah wajah-wajah baru.

Selain Dini, sejumlah wajah baru mencoba peruntungan. Ada anak Kepala Badan Intelijen Negara Komisaris Jenderal Budi Gunawan, Mochamad Herviano, yang maju dari PDI Perjuangan. Kemudian Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiono, yang terkenal vokal selama musim kampanye presiden. Mereka ditantang dua selebritas yang diusung Partai NasDem, yakni Adly Fairuz dan Cut Meyriska. Ada pula anggota DPD, Akhmad Muqowam, yang maju melalui Partai Persatuan Pembangunan.

Penantang baru lainnya, Adly Fairuz, mengatakan akan memanfaatkan modal popularitas sebagai pemain sinetron untuk menggaet pemilih dari kalangan perempuan. Menurut Adly, 31 tahun, ia banyak dibantu tim kampanye dari Partai NasDem selama empat bulan terakhir untuk mendekati warga, merancang program-program kampanye, serta memoles penampilan agar lebih hangat. "Saya masih hijau di dunia politik, tapi tim di partai sangat membantu saya," kata dia.

Akhmad Muqowam dari PPP, meski sudah menjadi politikus mapan sejak dua dekade silam, mengatakan tetap perlu strategi untuk maju sebagai anggota DPR di wilayah strategis. Menurut dia, untuk mewakili ibu kota Jawa Tengah, yaitu Semarang, calon legislator harus memiliki kualitas mumpuni. "Dapil ini nanti menjadi suar pembangunan di Jawa Tengah, sehingga yang terpilih harus benar-benar bekerja," kata dia. Akhmad mengatakan cukup puas atas sambutan pemilih selama empat bulan terakhir.

Adapun inkumben seperti Juliari Batubara mengatakan tak terlalu khawatir akan sejumlah nama baru yang memperebutkan kursinya. Juliari mendapat suara terbanyak di antara calon anggota DPR lain dari dapil Jateng 1 pada 2014. Ia maju dari PDI Perjuangan dan mengatakan pertarungan dengan wajah-wajah baru justru membuatnya semakin bersemangat. "Semua berpeluang sama," kata dia.

ARKHELAUS WISNU | EDI FAISOL | INDRI MAULIDAR

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus