Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Tim Jokowi Kirim Buku Cut Nyak Dien dan RA Kartini ke Hanum Rais

Tim kampanye Jokowi - Ma'ruf Amin akan mengirim buku sejarah tentang Cut Nyak Dien dan RA Kartini untuk putri Amien Rais, Hanum Rais.

4 Oktober 2018 | 17.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tim kampanye Jokowi - Ma'ruf Amin akan mengirim buku sejarah tentang Cut Nyak Dien dan RA Kartini untuk putri Amien Rais, Hanum Salsabila atau Hanum Rais.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto pengiriman buku itu untuk merespon pernyataan Hanum yang sebelumnya menyamakan Ratna Sarumpaet dengan dua pahlawan wanita nasional, Cut Nyak Dien dan RA Kartini.

"Buku-buku ini akan kami kirimkan (ke Hanum Rais). Pakai Go-Jek kirimnya," kata Hasto di posko Cemara, Jakarta, Kamis 4 Oktober 2018.

Hasto mengatakan buku-buku itu dikirimkan agar Hanum mengerti betul siapa Cut Nyak Dien dan RA Kartini. Dengan demikian, kata ia, ke depannya tak akan ada lagi pahlawan nasional yang kehormatannya diturunkan hanya untuk persoalan politik elektoral.

"Masak kemudian ada yang mengatakan Ratna Sarumpaet sama kehormatannya dengan Cut Nyak Dien dan Kartini? Ini dua hal yg berbeda," ujarnya.

Dalam sebuah video yang beredar, Hanum Rais tampak bersama Ratna Sarumpaet seusai bertemu calon presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu. Pertemuan itu merupakan buntut dari kabar penganiayaan Ratna Sarumpaet.

Dalam video itu Hanum mengatakan bahwa Ratna Sarumpaet adalah contoh Cut Nyak Dien dan RA Kartini masa kini.

Namun kabar penganiayaan itu akhirnya diakui Ratna Sarumpaet sebagai hoax. Ia tak mengalami penganiayaan melainkan habis menjalani operasi sedot lemak di pipi.

Dalam cuitannya di akun Twitter @hanumrais, Hanum Rais meminta maaf atas kecerobohannya mengunggah berita penganiayaan Ratna Sarumpaet.

"Memohon maaf adalah ajaran besar dalam Islam ketika kita berbuat keliru. Saya secara pribadi mohon maaf atas kecerobohan dlm mengunggah berita meski telah bertabayyun pada ibu Ratna S langsung,hinggapada akhirnya yg bersangkutan telah mengaku berbohong," cuit dia pada 3 Oktober 2018 dengan tagar #KebohonganRatna.

 

 

 

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus