Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Tinggal Sarana

Timor Timur harus mempersiapkan sarana pemerintahan daerah sebelum 1979, hingga dapat turut serta melaksanakan program pelita III. Para bupati telah siap bertugas, tapi gedung-gedung untuk kantor belum ada.(dh)

24 Juni 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MASALAH penting yang sedang dihadapi propinsi Indonesia ke-27 itu adalah bagaimana ia dapat turut serta melaksanakan Program Pelita III. Ini berarti propinsi dengan penduduk 650.000 jiwa itu sudah harus mempersiapkan sarana pemerintahan daerah sebelum 1979, saat Pelita III dimulai. Paling tidak gedung-gedung untuk kantor, di mana aparat pemerintahan daerah bekerja. Di Dilli, ibukota Timor Timur, sampai saat ini belum terlihat sarana pemerintahan seperti bank, gedung DPRD, kantor bea cukai, dan berbagai kantor perwakilan departemen seperti lazimnya ada di tiap propinsi. Padahal kabarnya para amstrador (bupati) telah siap menunaikan tugas mereka. Tapi masih banyak terbentur pada sarana. Karena itu tak heran jika beberapa kabupaten belum sempat menggali sumber-sumber pendapatan mereka sendiri. Tapi jika dilihat rencana pemerintah untuk mengadakan operasi teritorial dengan target mencapai keamanan menyeluruh sebelum September 1978, seperti diumumkan Menpen Ali Murtopo beberapa pekan lalu, Timor Timur punya alasan kuat untuk turut melaksanakan Pelita III. Ini berarti bahwa penggalakan pertama adalah dalam bidang pertanian, sumber mata pencaharian utama penduduk dari propinsi yang memiliki 13 kabupaten itu. Menteri Hankam M. Yusuf sendiri ketika berkunjung ke daerah itu bulan lalu mengungkapkan bahwa daerah pertanian yang terbilang subur meliputi kabupaten (castelo) seperti Er Mera dan kawasan sebelah selatan. Sedangkan wilayah yang mempunyai persiapan tenaga kera tercatat Dilli, Baucau, Oekusi, dan Bobonaro. Sementara itu wilayah-wilayah seperti Manatuta, Liquisa, Suae, Same, Viqueque, Ainaro, Ailiu dan Los Palos menurut Menteri Yusuf perlu mendapat perhatian akan cara-cara pengelolaan pertaniannya. Pihak Pemerintah Pusat di Jakarta sendiri agaknya tak kurang bersungguh hati mengurusi propinsi termuda ini. Bahkan kunjungan Presiden Soeharto pertengahan Juli nanti ke sana, di samping untuk menghadiri ulangtahunnya ke-III sebagai salah satu wilayah Indonesia, juga untuk membuktikan bahwa niat untuk membangun Timor Timur tak hanya sekedar janji kosong.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus