Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita yang menarik perhatian pembaca hingga pagi ini di antaranya Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto mengatakan piagam deklarasi Koalisi Perubahan sudah tuntas dibahas oleh tim kecil yang terdiri dari perwakilan tiga partai, NasDem, PKS dan Demokrat. Kemudian, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh kembali bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, pada Jumat siang, 3 Februari 2023. Berikut ringkasannya:
1. NasDem Sebut Piagam Deklarasi Koalisi Perubahan Sudah Tuntas: Tinggal Cari Momentum
Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto mengatakan piagam deklarasi Koalisi Perubahan sudah tuntas dibahas oleh tim kecil yang terdiri dari perwakilan tiga partai. Selain NasDem, koalisi itu akan diisi oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sugeng menjelaskan, ketiga partai tinggal mencari momentum yang tepat untuk mendeklarasikan koalisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sudah selesai semua. Itu kan fungsinya tim kecil, kami yang menyiapkan, tinggal cari momentum, hari, bulan, tanggal yang baik aja,” kata Sugeng di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta Pusat, Jumat, 3 Februari 2023.
Kendati demikian, Sugeng menyebut belum bisa memastikan apakah deklarasi ini sekaligus mengumumkan paket calon presiden (Capres) serta calon wakil presiden (Cawapres) yang akan mereka usung pada Piemilihan Presiden (PIlpres) 2024. Ketiga partai sebelumnya sudah satu suara untuk mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sebagai capres dan berkomitmen kerja sama dalam Koalisi Perubahan.
Menurut Sugeng, urusan deklarasi pendamping Anies masih dipertimbangkan oleh tim kecil ketiga partai. Dia mengatakan pertimbangan ini merupakan bagian dari strategi melihat peta Pilpres 2024.
“Sudah, semua sudah ada. Betul apakah akan mencalonkan, mengumumkan sekaligus cawapres, itu bagian pertimbangan. Kita lihat sebagai sebuah strategi,” kata dia.
Bacapres Pertama dengan Dukungan Suara yang Cukup
Anies Baswedan menjadi bakal capres pertama yang dipastikan telah mengantongi tiket untuk bertarung pada Pilpres 2024. Hal itu terjadi setelah Partai Demokrat dan PKS akhirnya mengikuti langkah NasDem untuk mendeklarasikan secara resmi dukungannya pada akhir Januari lalu.
Ketua Tim Anies, Sudirman Said, memastikan gabungan kursi ketiga partai di DPR telah memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold).
“Pada hari ini Pak Anies adalah bacapres yang pertama kali mendapatkan dukungan resmi dalam jumlah yang cukup. Ini artinya bahtera perjuangan Koalisi Perubahan segera bersiap untuk berlayar menempuh berbagai tantangan,” kata Sudirman saat deklarasi dukungan oleh PKS di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Senin, 30 Januari 2023.
Pembentukan Koalisi Perubahan sebelumnya dikabarkan sempat alot akibat pembahasan Cawapres yang akan mendampingi Anies. Partai Demokrat menyorongkan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono sementara PKS menyodorkan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang juga merupakan Wakil Ketua Majelis Syura partai itu. Sementara NasDem sejak awal menyatakan menyerahkan soal Cawapres kepada Anies. Belakangan, Demokrat dan PKS pun melunak dan menyerahkan soal itu kepada Anies.
2. Usai Bertemu di London, Surya Paloh Kembali Bertemu Luhut di Jakarta
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh kembali bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, pada Jumat siang, 3 Februari 2023. Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto membenarkan pertemuan dua tokoh senior tersebut.
Selanjutnya: undangan makan siang..
Sugeng mengatakan Paloh diundang Luhut untuk makan siang bersama. Kendati demikian, ia mengaku tidak tahu-menahu ihwal topik yang didiskusikan keduanya.
“Saya tidak tahu karena tidak bersama beliau. Yang saya dengar memang demikian, diundang makan bersama,” kata Sugeng di Kantor DPP Partai NasDem, Jumat, 3 Februari 2023.
Adapun jika persamuhan itu dipersepsikan bermuatan politis, Sugeng menyerahkan interpretasi itu kepada publik.
“Bahwa di situ bisa diinterpretasikan politik dan sebagainya, itu sah-sah saja. Tapi saya tidak bersama beliau,” kata dia.
Sebelumnya, Surya Paloh juga bertemu Luhut saat berada di London pada Desember 2022 lalu. Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan keduanya ngobrol santai soal perkawanan hingga politik kebangsaan.
“Kalau sama Pak Luhut selain bicara perkawanan, juga berbicara ya ngobrol tentang pembangunan, politik kebangsaan,” kata Willy kepada wartawan, Selasa, 17 Januari 2023.
Willy mengatakan pertemuan Paloh dengan Luhut di London terjadi secara tidak sengaja. Mengingat keduanya berkawan, kata dia, maka mereka menyempatkan untuk bertemu dan ngobrol bersama.
“Pak Surya kebetulan memang bertemu dengan Pak Luhut di London. Ya masa kawan ketemu kawan nggak ngajak ngopi,” kata dia.
Baca: Nasdem Soal Rencana Kunjungi PDIP: Kami Tak Memohon Minta Bertemu Bu Mega