Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Upaya Budiman Sudjatmiko Selaraskan Data Kemiskinan

Budiman Sudjatmiko tengah menyusun rencana induk percepatan pengentasan kemiskinan. Mulai selaraskan data kemiskinan di sejumlah lembaga negara.

30 Oktober 2024 | 16.16 WIB

Eks politikus PDIP Budiman Sudjatmiko tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2024. Presiden Terpilih Prabowo Subianto mengundang sejumlah tokoh yang bakal menjadi Menteri, Wakil Menteri, dan Kepala Lembaga Negara. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Eks politikus PDIP Budiman Sudjatmiko tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2024. Presiden Terpilih Prabowo Subianto mengundang sejumlah tokoh yang bakal menjadi Menteri, Wakil Menteri, dan Kepala Lembaga Negara. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Budiman Sudjatmiko, menemui Menteri Sosial Saifullah Yusuf di Gedung Kementerian Sosial, Jakarta, hari ini. Budiman menemui Saifullan untuk menyelaraskan data kemiskinan. Hasil penyelarasan data kemiskinan itu akan menjadi pijakan dalam menyusunan rencana induk percepatan pengentasan kemiskinan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami memang sengaja berdiskusi untuk menyelaraskan data kemiskinan. Saya ingin mendapatkan gambaran data kemiskinan,” kata Budiman di Gedung Kementerian Sosial, Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ia menjelaskan, penyelarasan data kemiskinan dibutuhkan agar ada data tunggal yang akan digunakan oleh setiap kementerian. Keberadaan data tunggal itu nantinya diharapkan dapat menghindari tumpang tindih antar-kementerian dan lembaga. Data tunggal itu juga dapat membantu program subsidi pemerintah agar lebih tepat sasaran.

“Data ini akan menjadi acuan tunggal sehingga tidak ada tumpang tindih,” kata dia.

Dalam pertemuan itu, Budiman melihat Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dikelola Kementerian Sosial. Ia lantas membandingkan DTKS ini dengan data kemiskinan dalam Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) Bappenas. Budiman menilai DTKS memiliki kelebihan dari sisi pemutakhiran data yang dilakukan setiap 24 jam. Adapun kelebihan data kemiskinan di Bappenas karena lebih detail.

Budiman mengatakan pihaknya ingin melihat gambaran kedua jenis data tersebut agar bisa menjadi data kemiskinan yang terpadu. Integrasi kedua data kemiskinan tersebut sangat penting untuk melihat data akurat kelompok miskin, miskin, dan rentan miskin.

Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Tirta Sutedjo, ikut mendampingi Budiman menemui Saifullah. Setelah bertemu Saifullah, Budiman akan menemui lembaga negara lain yang mempunyai maupun berkaitan dengan program pengentasan kemiskinan. 

“Saya akan silaturahmi dan sowan kepada kementerian-kementerian yang dalam pandangan kami erat kaitan dengan program pengentasan kemiskinan,” ujar Budiman.

Saifullah Yusuf mengatakan pertemuan itu merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto dalam menangani masalah kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan sosial. “Ini bukan pertemuan terkahir, tapi pertemuan pertama. Kami akan tindak lanjuti dengan pertemuan selanjutnya,” kata Saifullah.

Dalam pidato perdananya seusai dilantik sebagai presiden, Prabowo Subianto menegaskan bahwa pengentasan kemiskinan menjadi salah satu prioritas utama pemerintahannya. Ketua Umum Partai Gerindra ini menyadari bahwa masih banyak rakyat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Ia pun optimistis pemerintahannya akan mampu mengatasi masalah kemiskinan secara menyeluruh.

“Kami percaya dan yakin kita punya kekuatan menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia. Ini sasaran berat bahkan banyak yang mengatakan ini sesuatu yang tidak mungkin,” kata Prabowo saat berpidato di Gedung Nusantara, Kompleks MPR, Jakarta pada 20 Oktober 2024.

Daniel A Fajri berkontribusi dalam tulisan ini

Pilihan Editor : Obat Jangka Pendek Bernama Bansos

Hendrik Yaputra

Hendrik Yaputra

Bergabung dengan Tempo pada 2023. Lulusan Universitas Negeri Jakarta ini banyak meliput isu pendidikan dan konflik agraria.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus