Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Ustad Somad Ditolak Hong Kong, Pengacara: Jawaban Kemlu Normatif

"Kami menunggu pemberitahuan resmi Kemlu." Sebelum ada pemberitahuan resmi, Ustad Abdul Somad hanya bisa "meraba-raba" alasan penolakan Hong Kong.

25 Desember 2017 | 09.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar
MPR sosialisasi 4 pilar bersama ustad Abdul Somad di Riau (dok MPR)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Ustad Abdul Somad, Kapitra Ampera, mengatakan, hingga saat ini masih menunggu jawaban dan klarifikasi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) perihal pemulangan kliennya oleh Imigrasi Hong Kong. "Belum ada jawaban yang spesifik, normatif saja (jawabannya)," ujarnya melalui pesan elektronik saat dihubungi Tempo, Senin, 25 Desember 2017.

Menurut Kapitra, Kementerian menyatakan negara tujuan mempunyai otoritas untuk menolak orang yang datang. Ia pun belum mengetahui alasan pasti yang mendasari penolakan itu.

Baca:
Lewat Facebook, Ustad Abdul Somad Cerita Ditolak Masuk Hong Kong
Kemlu Diminta Klarifikasi Soal Penolakan Abdul ...

"Kami menunggu pemberitahuan resmi Kemlu," ucapnya. Sebelum ada pemberitahuan resmi dari Kementerian, kliennya hanya bisa “meraba-raba” alasan penolakan tersebut.

Dosen Fakultas Ushuluddin UIN Sultan Syarif Kasim Riau itu pergi ke Hong Kong guna memenuhi undangan warga Indonesia untuk berceramah di sana. Dalam pengakuan di akun Instagram miliknya, @ustadzabdulsomad, pada 24 Desember 2017, Abdul Somad tiba di Hong Kong pukul 15.00.

Petugas bandara kemudian memeriksa identitas Abdul Somad dan rombongan. Tanpa penjelasan, dia ditolak masuk Hong Kong serta dikembalikan ke Jakarta pukul 16.00. Cerita yang sama dia ditulis dalam status di akun Facebook-nya.

Baca juga: Anggota DPR: Penolakan Ustad Abdul Somad ...

Belakangan, nama Abdul Somad kerap disebut-sebut berkat video ceramahnya yang beredar luas di media sosial. Kajian-kajiannya menarik minat orang. Penyampaiannya lugas dan sederhana. Tak jarang pula ceramahnya yang disertai guyonan itu viral.

Penolakan terhadap lulusan Dar Al-Hadits Al-Hassania Institute, Kerajaan Maroko, itu sebenarnya bukan kali pertama. Beberapa waktu lalu, ia juga ditolak organisasi kemasyarakatan di Bali lantaran tudingan tidak cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus