Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau permukiman padat penduduk di Jalan Pandean Lamper, Kelurahan Peterongan, Kota Semarang, Jawa Tengah, hari ini. Di sini, Gibran membagi-bagikan bantuan sosial berupa susu dan perlengkapan alat tulis kepada anak-anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gibran mengunjungi kawasan permukiman pada penduduk tersebut setelah menjadi pembina apel kesiapsiagaan bencana dan peresmian pembukaan rapat koordinasi nasional Badan Zakat Nasional Tanggap Bencana (BTB) dan Rumah Sehat Baznas (RSB) di Lapangan Pancasila, Semarang. Lewat keterangan tertulis yang disampaikan Sekretariat Wakil Presiden menyebutkan bahwa masyarakat menyambut antusias kedatangan Gibran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di saat yang sama, Gibran menggunakan kunjungan tersebut untuk berdialog langsung dengan masyarakat. Mantan Wali Kota Solo ini ingin melihat langsung kondisi aktual warga dan menyerap aspirasi mereka.
“Tujuannya agar pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dapat merumuskan kebijakan yang menyasar tepat pada kebutuhan masyarakat,” kata Sekretariat Wakil Presiden.
Sejak dilantik sebagai wakil presiden 2024-2029, Gibran tetap gencar blusukan ke masyarakat sambil membagikan bantuan sosial, seperti alat tulis, susu, dan bahan kebutuhan pokok. Misalnya, saat ia mengunjungi lokasi kebakaran di kawasan pemukiman padat di Jalan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Rabu lalu, Gibran juga membagikan bantuan sosial berupa kebutuhan pangan dan sandang kepada korban kebakaran. Putra sulung Presiden ke-7 Joko Widodo ini juga membagikan alat mandi, perlengkapan sekolah, dan mainan kepada korban.
Bansos yang dibagikan Gubran biasanya dikemas dalam tas biru bertuliskan ‘Bantuan Wapres Gibran’. Bansos wakil presiden ini menuai kritikan sejumlah kalangan masyarakat.
Pengamat politik, Adi Prayitno, mengatakan tugas wakil presiden jauh lebih besar daripada hanya menyalurkan bansos. Misalnya, kata dia, wakil presiden mendatangkan investor ke Indonesia atau mengurusi kelanjutan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
Adi tergelitik dengan tindakan Gibran yang turun menyerahkan langsung bansos tersebut. Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini khawatir kegiatan Gibran tersebut akan dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan kesan bahwa ia mengambil alih tugas menteri sosial.
“Agak lucu urusan teknis jadi urusan wapres juga. Kalau cuma sesekali wapres ngasih bansos, tak soal. Kalau terus-terusan begitu, menteri sosial akan banyak menganggur," kata Adi, Rabu, 4 Desember 2024.
Pilihan Editor : Agenda Terselubung di Balik Bantuan Sosial Gibran