Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Wereng tidak, tapi kebebeng

Hampir 4.000 ha sawah di bali diserang oleh virus tungsro/kebebeng. hama tersebut telah menyerang beberapa daerah lain yang dibawa oleh wereng hijau. ada jenis padi tahan hama tersebut tapi stoknya masih sedikit.(dh)

7 Februari 1981 | 00.00 WIB

Wereng tidak, tapi kebebeng
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
SEMUA kendaraan dari Bali yang menyeberang dengan fery ke daratan Pulau Jawa, kini harus disemprot dengan obat anti hama tanaman. Ada kekhawatiran kendaraan tersebut di tumpangi virus tungro, hama padi jenis baru, yang kini berjangkit di Bali. Hampir 4.000 ha sawah (dari seluruh areal baku sawah seluas 98.000 ha) di Pulau Dewata sekarang rusak akibat virus itu. Di Lombok si tungro juga sempat menjamah sawah ratusan ha. Tapi menurut Dirjen Pertanian Tanaman Pangan Wardoyo dalam diskusi panel di Denpasar 21 Januari, hama baru itu juga telah menyerang Sul-Sel, Sum-Sel dan Yogya. Pekan lalu Wardoyo bersama Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali, Ir. Gusti Bagus Tenaya, meninjau sawah-sawah yang hancur itu. Yang paling parah di Kabupaten Tabanan dan Badung, menyusul Gianyar, Bangli, Klungkung, kemudian Buleleng. Tulak Sumur Di musim tanam tahun lalu Nyoman Dania, petani dari subak Muding, Badung, masih bisa memungut padi 4,8 ton. "Tapi setelah tungro datang, hasilnya hanya sepertiga dari tahun lalu," kata Dania. Nasib petani seperti ini masih lebih baik karena masih ada yang bisa diselamatkan, meskipun jauh berkurang dari target. Tapi tanaman yang belum berusia 45 hari, dan jelas terserang tungro, harus dibabat habis. Ini perintah Dinas Pertanian setempat, "agar virus itu tidak semakin meluas," kata Kepala Dinas Pertanian Bali, Tenaya. Kerugian yang diderita tak kepalang tanggung. Tanaman hampir 4.000 ha yang rusak itu meliputi padi bimas dan nonbimas. Padi bimas berumur 45 hari lebih dari 1.000 ha dengan kredit hampir Rp 41 juta yang belum berumur 45 hari 850 ha dengan kredit sekitar Rp 25 juta. Sedang padi nonbimas hampir meliputi 2.000 ha. Sawah-sawah lainnya kini baru sekitar 12.000 ha, yang sudah disemprot. Dan setiap petugas PPL (penyuluh pertanian di lapangan juga dipersenjatai sebuah jaring penangkap wereng hijau. Sebab wereng hijau inilah yang menggendong virus tungro tadi. Virus ini sesungguhnya sudah dikenal di Bali sejak 1976 dengan sebutan bangsel atau kebebeng. Sampai 1979 si bangsel belum terlalu ganas. Tapi pada musim tanam 1980/81 kebebeng mulai keranjingan menyerang sawah petani. Para petani sendiri sudah menggunakan bibit tahan wereng yaitu dari jenis PB-36 yang juga dikenal merupakan VUTW (varietas unggul tahan wereng). Dan memang wereng sendiri tak lagi mengganggu padi, namun virus tungro yang ditinggalkan hama itu tak kalah ganas dibanding wereng sendiri. "Itulah repotnya. PB-36 memang tahan wereng. Tapi si wereng sendiri membawa virus tungro," ucap Kepala Bagian Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian Bali, Arnawa. Menurut dia, Bangsel di Bali lebih kejam ketimbang tungro yang menyerang sawah di luar Bali. Itulah barangkali sebabnya panen raya yang rencananya jatuh Januari-Februari ini, dikhawatirkan sebagian gagal. Untuk menghindari serangan wereng berikut tungronya, kini para petani dianjurkan meninggalkan tuluk sumur, yaitu cara bertanam padi yang tidak serentak. Sekarang ini para petani di Bali sedang menunggu jenis lain yang tahan wereng maupun tungro yang disebut IR-50, IR-52 dan IR-54. Tapi bibit jenis itu baru tersedia 3,5 ton. Karena tidak cukup dibagikan, buat sementara kini petani masih dianjurkan menanam PB-36 dan PB-38 -- tapi dengan perlakuan khusus. Yaitu menyemprotnya dengan obat antihama yang lebih kuat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus