Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Yakin Pak Harto

Pernyataan-pernyataan yang mendukung presiden Soeharto agar, di pilih sebagai presiden. Nama-nama yang mempunyai peluang sebagai Wapres, a.l: Adam Malik, Widjyo Nitisastro, Menhakam Jusuf, Ali Moertopo, Daryatmo. (nas)

14 November 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TAMPAKNYA makin pasti Presiden Soeharto bakal terpilih lagi sebagai Presiden RI dalam sidang MPR 1983 mendatang. Dukungan untuk itu, ditambah pernyataan agar Pak Harto dinyatakan sebagai Bapak Pembangunan Nasional makin menggelinding. Dua pekan lalu Rapim Golkar berakhir dengan pernyataan dukungan serupa. Memorandum pertama Kongres KNPI III pekan lalu juga berisi pernyataan yang sama. Dukungan tidak hanya dikeluarkan organisasi massa yang sudah mapan saja. Hari Minggu lalu sekitar 6.000 pendekar dan alim ulama Banten menyatakan ikrar kebulatan tekad serta mengajukan permohonan pada DPRMPR hasil Pemilu 1982 untuk menetapkan Jenderal Purnawirawan Soeharto sebagai Bapak Pembangunan dan memilihnya kembali sebagai presiden . Sedang di Surabaya, Minggu lalu arek-arek Suroboyo juga mengeluarkan usul yang sama. Presiden Soeharto tatkala menerima para peserta Kongres KNPI di Istana Negara pekan lalu menanggapinya. Presiden berterima kasih atas keputusan kongres mengenai dirinya. "Tetapi segala sesuatunya harus dikembalikan pada Tuhan Yang Maha Esa, karena kita semua harus yakin seyakinyakinnya bahwa segala sesuatunya Tuhan yang akan menentukan." Menurut Presiden, masalah ini dikembalikan pada rakyat Indonesia karena rakyatlah yang memegang kedaulatan rakyat dan bangsa ini. "Bagi saya tidak ada jalan lain: saya ingin menggunakan sisa hidup saya untuk mengabdi kepada bangsa dan negara," kata Presiden. Lewat kata-kata tersebut, Pak Harto tampaknya mengisyaratkan: tidak berkeberatan dipilih untuk satu masa jabatan lagi bila rakyat memang menghendakinya. Bila hampir semua orang sudah yakin Pak Harto akan terpilih lagi, lain halnya dengan kursi wakil presiden. Gunjingan tentang siapa yang bakal menjabat Wapres tampaknya cukup ramai. Banyak nama yang disebut mempunyai "peluang" sebagai Wapres. Antara lain Adam Malik lagi, Menko Ekuin Widjojo Nitisastro, Menhankam Jusuf, Menpen Ali Moertopo, Ketua DPR Daryatmo, Ketua DPA Idham Chalid dan Menteri Agama Alamsyah. Wapres Adam Malik sendiri pekan lalu tidak bisa memastikan "peluangnya"."Semuanya itu tergantung pada presiden terpilih nanti sebab presiden itulah yang bisa memutuskan dengan calon wakil presiden yang mana ia bisa bekerjasama," ujarnya seusai bertemu Presiden di Bina Graha. Menurut TAP MPR No II/1973, Presiden dan Wapres memang harus bisa bekerjasama. Yang sudah tegas menolak pencalonan barulah Menko Ekuin Widjojo. Bersama Ali Moertopo, Widjojo dicalonkan oleh Forum Studi dan Komunikasi (Fosko)--suatu organisasi yang beranggotakan sejumlah bekas aktivis Angkatan 1966 -- pada MPR 14 Oktober lalu. Alasan Widjojo "Saya merasa tidak memiliki kemampuan untuk jabatan wakil presiden." Karena itu ia meminta usul pencalonan itu ditinjau kembali. Belum jelas bagaimana tanggapan Ali Moertopo. Kabarnya Pak Ali dalam suatu pertemuan akhir bulan lalu mengatakan kondisi kesehatannya tidak memungkinkan dia memegang jabatan seperti Wapres yang bisa mengganggu emosinya. Tidak cuma nama pria yang disebut. Siti Aisyah, yang mengaku pemudi ang gota PITI (Pembina Iman Tauhid Islam) dalam suaratnya pada pimpinan DPR/ MPR 10 Oktober lalu mengusulkan pada sidang MPR 1983 untuk mengangkat Ny. Tien Soeharto sebagai Wapres dan Ibu Pembangunan. Menurut Siti, dengan Ny. Tien sebagai Wapres, pengawasan dalam segala hal akan lebih berhasil. "Itu dimungkinkan karena adanya kerjasama yang baik antara Ny. Tien dan Pak Harto. Selain itu koordinasi dapat dilakukan setiap saat secara formal maupun informal," tulis Siti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus