Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Rendy Pandugo baru saja merilis lagu berjudul Home pada Jumat, 9 Oktober 2020. Home merupakan single pertamanya setelah rehat sejenak dari dunia musik. Setelah lagunya dirilis, Rendy Pandugo pun merilis video klipnya yang sudah bisa dinikmati sejak Jumat,16 Oktober 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Video klip yang dibuat saat masa pandemi itu disutradarai oleh Ivan Saputra Alam (Athea Visuals) yang berlokasi di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Home menjadi proyek pertama antara Athea Visuals dengan Rendy Pandugo. Wonderland Records selaku label baru tempat di mana Rendy Pandugo bernaung, menunjuk Athea Visuals untuk mengerjakan klip Home. Hal ini karena keduanya sama sama mempunyai visi, yaitu ingin menunjukan bahwa audio dan visual merupakan 2 elemen yang saling mendukung untuk menjadikan sebuah rilisan menjadi sempurna.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Berkolaborasi dengan talenta-talenta muda adalah salah satu cara gw untuk menjaga api semangat untuk terus berkarya, dan salah satu alasan gue bekerja sama dengan Ivan adalah karena gue sangat penasaran dengan apa yang ada di kepalanya dia untuk menggambarkan cerita di lagu gue ini," kata Rendy Pandugo dalam siaran pers yang diterima Tempo pada Jumat, 16 Oktober 2020.Cuplikan video klip single terbaru Rendy Pandugo berjudul Home yang dirilis pada Jumat, 16 Oktober 2020. (Foto: Dok. Wonderland Records)
Konsep perang menjadi menu utama dalam video musik, selain terinspirasi dari kisah tentara perang yang merindukan ‘Rumah’ untuk bertemu dengan keluarganya. Ivan, selaku sutradara, terinspirasi dari perasaannya dahulu ketika sedang bepergian jauh namun tidak bisa pulang. Momen rindu akan rumah dan konsep perang inilah yang diharapkan menjadi satu pesan agar kita masih harus bersyukur karena memiliki rumah dan orang-orang di dalamnya yang kita cintai.
Ivan pun mengalami tantangan tersindiri selama proses produksi berlangsung. “Syuting di tengah pandemi yang di mana konsepnya sendiri membutuhkan teknis eksekusi yang terperinci dan rumit, dan bagaimana membuat audience bisa relate dan immerse secara emosional dengan dunia di dalam music videonya, walau belum pernah," kata Ivan.