Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lingkungan kerja salah satu tempat yang rentan ada sikap favoritisme atau ketika karyawan mengalami perilaku tak adil karena pilih kasih atasan. Kondisi itu berdampak buruk, khususnya bagi semangat dan kesehatan mental karyawan yang diperlakukan tak adil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), favoritisme diartikan sebagai pengunjukan rasa suka, senang, kasih, dan sebagainya terhadap seseorang. Perilaku favoritisme atau pilih kasih akan berakibat kecemburuan, karena ketakadilan yang merugikan orang-orang di sekitarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Pilih Kasih Karyawan di Kantor, Apa Saja Dampak Buruk Favoritisme?
Menghadapi perlakuan pilih kasih karyawan
1. Evaluasi
Mengutip Indeed, favoritisme bisa dijadikan sebagai ajang untuk evaluasi karyawan yang diperlakukan tak adil, karena pilih kasih atasan. Misalnya, memeriksa ulang tindakan yang dilakukan atasan merupakan favoritisme. Tidak menutup kemungkinan, atasanmu bersikap istimewa kepada rekan kerja lainnya karena kinerja yang memang bagus
2. Kontrol emosi
Rasa cemburu karena perilaku favoritisme hal wajar. Namun, bukan berarti itu dijadikan alasan untuk kecemburuan yang keras terhadap karyawan yang mendapat perilaku favoritisme. Sebab, sikap itu rentan memicu pertengkaran atau konflik yang berkemungkinan memperburuk keadaan.
3. Diskusi
Berbicara dengan atasan, manajer, atau HRD tentang kondisi yang dialami bisa membuka bentuk komunikasi yang jujur. Hal ini diperlukan untuk mengukur penilaian. Momen itu sekaligus menjadi kesempatan untuk perusahaan memberikan penjelasan dan evaluasi supaya makin terbuka.
4. Menyarankan pelaksanaan survei budaya tempat kerja
Karyawan yang menemukan gejala favoritisme dari atasan terhadap salah satu karyawan di perusahaan bisa menyarankan adanya survei kepada divisi HRD. Pelaksanaan survei secara anonim bertujuan untuk menilai budaya kerja sekaligus mengukur tingkat favoritisme yang disaksikan atau dialami karyawan. Metode ini dianggap bermanfaat, terutama untuk mengatasi kecurigaan mengenai tindakan favoritisme.
Baca: Kesehatan Karyawan Pengaruhi Produktivitas dan Kinerja, Pentingnya Medical Check Up
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.