Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pegadaian dan Sarinah Jajaki Kerja Sama Strategis, Apa Saja?

PT Pegadaian (Persero) dan PT Sarinah (Persero) menjajaki kerja sama strategis

24 Agustus 2019 | 16.35 WIB

Gerai retail Sarinah di MH Thamrin, Jakarta Pusat, menggelar diskon untuk pelbagai produk fashion dalam rangka menyambut HUT RI. Sarinah menargetkan transaksi Rp 600 juta selama bulan Agustus. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Perbesar
Gerai retail Sarinah di MH Thamrin, Jakarta Pusat, menggelar diskon untuk pelbagai produk fashion dalam rangka menyambut HUT RI. Sarinah menargetkan transaksi Rp 600 juta selama bulan Agustus. TEMPO/Francisca Christy Rosana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta -PT Pegadaian (Persero) dan PT Sarinah (Persero) menjajaki kerja sama strategis dengan untuk meningkatkan volume penjualan dan pemasaran produk masing-masing perusahaan atau channelling.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kerja sama strategis tersebut ditandai oleh penandatangan nota kesepahaman yang dilakukan oleh Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategi Pegadaian Ninis Kesuma Adriani dan Presiden Direktur Sarinah Gede Ngurah Putu Sugiarta Yasa di Jakarta, Jumat malam, 23 Agustus 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Penandatangan nota kesepahaman dengan Sarinah merupakan langkah awal bagi Pegadaian untuk membuka peluang kerja sama lebih lanjut. “Potensi dari Sarinah ini besar, kami nantinya akan bekerja sama tidak hanya untuk menawarkan produk-produk kami kepada para pekerja di Sarinah saja. Produk-produk kami khususnya produk pembiayaan akan ditawarkan juga ke vendor atau mitra Sarinah,” ungkap Ninis.

Pegadaian akan membuka Galeri24 – layanan penjualan logam dan batu mulia secara ritel – di seluruh gerai Sarinah. Galeri24 dikelola oleh anak usaha Pegadaian, yakni PT Pegadaian Galeri 24. Selain gerai Galeri 24, terdapat tiga gerai khusus perhiasan J-Store yang juga dikelola oleh Pegadaian Galeri24.

Sementara itu, Presiden Direktur Sarinah Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa mengatakan bahwa Pegadaian saat ini meminta Sarinah untuk menyuplai seragam untuk seluruh pegawainya. “Pegadaian pesan seragam batik ke Sarinah, sinergi antar BUMN yang baik, tentu ini memberikan kontribusi positif bagi negara,” ujarnya.

Menurut Sugiarta Yasa, saat ini Sarinah telah menyuplai seragam khususnya batik ke sejumlah BUMN, antara lain Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri), PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Asuransi Jiwasraya, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), PT Jasa Raharja, dan PT Garuda Indonesia Tbk.

“Saat ini kami sedang mencoba menawarkan seragam juga ke maskapai penerbangan Citilink, anak usaha Garuda Indonesia,” pungkasnya.

Selain dengan Sarinah, Pegadaian juga menjalin kerja sama dengan BUMN lain. Sepanjang 2019, perusahaan telah menandatangani MoU dengan 10 BUMN, yaitu PT Permodalan Nasional Madani (PNM), PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI), PT Angkutan Sunga Danau dan Penyebrangan (ASDP), PT Garuda Indonesia Tbk., PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, dan Tabungan dan Asuransi Pensiunan (Taspen).

Menurut Ninis, kerja sama ini adalah langkah Pegadaian untuk memperluas pasar yang selama ini masih didominasi oleh nasabah ritel. “Kerja sama dengan korporasi ini bisa membantu Pegadaian mencapai target bisnis di tahun 2019, untuk saat ini kontribusinya masih sangat kecil kurang dari 5 persen, diharapkan bisa semakin besar dan tidak hanya dengan BUMN saja,” ujarnya.

Pegadaian menargetkan pendapatan sebesar Rp 14,4 triliun pada 2019. Target tersebut naik 25,21 persen dibandingkan capaian tahun lalu sebesar Rp 11,5 triliun. Kenaikan target pendapatan tersebut diikuti oleh kenaikan target laba bersih sebesar 22,22 persen dari Rp 2,7 triliun ke Rp 3,3 triliun.

Untuk outstanding loan atau penyaluran pinjaman Pegadaian menargetkan Rp 47,7 triliun atau naik 25,21 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 40,3 triliun. Kenaikan target penyaluran pinjaman itu diikuti oleh kenaikan target jumlah nasabah dari 10 juta nasabah ke 12,3 juta nasabah atau naik 23 persen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus