Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

PGN Mulai Pasok Gas Bumi ke Pembangkit Listrik Muara Karang

PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN mulai hari ini akan memasok gas bumi ke pembangkit listrik Muara Karang.

1 Mei 2018 | 14.16 WIB

Ilustrasi
Perbesar
Ilustrasi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN mulai hari ini akan memasok gas bumi ke pembangkit listrik Muara Karang. Pembangkit listrik ini dikelola PT Pembangkit Jawa Bali Unit Pembangkitan Muara Karang (PT PJB UP Muara Karang).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Tim PGN sejak Minggu pagi sudah memulai persiapan gas-in (penyaluran gas perdana) sampai ke kompresor PLN, dan ditargetkan pada Selasa pagi ini kompresor PLN siap running," kata Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama melalui keterangan tertulis, Selasa, 1 Mei 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Rachmat mengatakan PJB UP Muara Karang, PGN, dan PLN telah menandatangani kontrak jual-beli gas pada Februari 2018 lalu. Selama satu tahun, PGN akan memasok gas bumi 50 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Saat ini, kapasitas terpasang pembangkit PJB UP Muara Karang lebih-kurang 1.700 megawatt/MW (Blok 1, 2, dan PLTU 4-5) dan rencana Blok 3 sebesar 500 MW, yang diperkirakan beroperasi pada 2020. Total kapasitas terpasang di PJB UP Muara Karang nantinya mencapai 2.200 MW.

Pasokan Gas untuk PJB UP Muara Karang saat ini berasal dari penyaluran gas Nusantara Regas dengan rata-rata volume 100-150 BBTUD dan Pertamina Hulu Energi dengan rata-rata volume 30-60 BBTUD.

“Dengan masuknya penyaluran gas PGN untuk PJB UP Muara Karang nantinya, diharapkan dapat lebih memberikan keandalan pasokan energi bahan bakar pembangkit di PJB UP Muara Karang,” ujar Rachmat.

Secara sistem kelistrikan, baik IP UPJP Tanjung Priok maupun PJB UP Muara Karang memasok kebutuhan listrik pada grid 150 kilovolt untuk wilayah Jakarta dan sebagian Tangerang yang akan diturunkan, termasuk pada sistem kelistrikan untuk industri dan rumah tangga.

PGN juga siap memenuhi peningkatan kebutuhan pasokan gas untuk pembangkit listrik di tengah meningkatnya harga batu bara. Seperti diketahui, harga batu bara terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir seiring tingginya permintaan dari negara-negara Asia, seperti Cina, India, dan Vietnam.

Kenaikan harga batu bara, kata Rachmat, menjadi peluang bagi PGN untuk mengambil pasar dari perusahaan pembangkitan listrik yang ingin beralih ke bahan bakar gas bumi. "Apalagi gas bumi ini lebih murah dan lebih bersih untuk lingkungan," ucapnya.

Saat ini, PGN sudah memasok gas untuk kebutuhan bahan bakar pembangkitan listrik di beberapa pembangkit, seperti Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan (UPJP) Tanjung Priok milik Indonesia Power. Di UPJP Tanjung Priok, penyaluran gas PGN sudah dimulai pada awal 2010 dan telah diperpanjang dalam beberapa periode kontrak.

Secara nasional, PGN tercatat telah menyalurkan gas bumi 1.505 MMSCFD. Penyaluran gas tersebar kepada 196.221 pelanggan dari berbagai segmen, seperti industri manufaktur dan pembangkit listrik, komersial (hotel, restoran, rumah sakit) dan usaha kecil menengah (UKM), serta rumah tangga di Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, dan Sorong, Papua.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus